Selasa, 24 September 2013

Pantun Parodi Satire

Pantun parodi satire dari tiga kata yang digabungkan. Arti Pantun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait biasanya terdiri atas empat baris dan bersajak a-b-a-b. Parodi adalah karya sastra atau seni yang dengan sengaja menirukan gaya, kata penulis, atau pencipta lain dengan maksud mencari efek kejenakaan. Sedangkan Satire adalah gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. 
Dari definisi ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pantun Parodi Satire adalah pantun yang sebagian kalimatnya menirukan ungkapan yang sudah ada kemudian dirubah atau dimofikasi dengan menyisipkan unsur kejenakaan untuk menyindir orang lain. Pantun parodi satire pernah dibacakan WS Rendra dalam sebuah pertunjukan musik bersama Kantata Takwa. Berikut ini contoh pantun parodi satire:
Dua atas sampiran saja
Dua bawah berpadat arti
Menjaga diri anda tak bisa
Bagaimana menjaga negeri

Sejam saja hujan tak reda
Rumah kami menjelma sungai
Saat rapat mulut menganga
Dewan mendekur di alam mimpi

Ke pasar beli sapi
Sapi karapan sungguh menawan
Apalah arti demokrasi
Tanpa kebenaran dan kejujuran

Tanah kita tanah surga
Menikmatinya kita tak sempat
Demokrasi orang-orang gila
Serentak pantat, mukapun pantat

Tiada budaya lebaran ketupat
Selain di bumi nusantara
Wakil rakyat tak memihak rakyat
Mari bersama robohkan saja

Kring kring kring sepeda baru
Hadiah bupati yang baru jadi
Siapa yang goblok, siapa yang dungu
Negeri agrari impor beras luar negeri

Berapapun lama hidup di bumi
Langkahmu pasti menuju mati
Wahai saudara rajin korupsi
Keluar negeri, aman nan damai

Bangsat brengsek kau bajingan
Anjing bajing cacing
Negeriku mainan para dewan
Kuras habis kering

Siapa malas dia terlambat
Siapa berhenti tergilas mati
Olah pendidikan, dewan gak niat
20% anggaran dibagibagi

Ada asap ada api
Tak ada anak tanpa bapak
Ada UU pornografi
Makin banyak paha tersibak

Berikan aku lima mudawan
Kan merubah indonesia
Berikan aku lima dewan
Kan menumpah indonesia

kepada penjahat paling laknat
Lihatlah dengan hati yang bersih
Kepada pemimpin paling bangsat
Siramkan air sedang mendidih

beda pembalut dan polisi
diselipin dan disiplin
warung miras dihabisi
kalo izin dilindungin

potong bebek angsa angsa di kuwali
nona minta dansa dansa empat kali
roboh ke kanan roboh ke kiri
para pembasmi korupsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar