Berawal dari tulisan yang ada di pojok belakang bodi mesin tik, lalu saya melacak dua kata tersebut. Berdasarkan beberapa sumber tulisan yang saya telusuri, Rahman Tamin adalah seorang saudagar besar masa revolusi Indonesia. Ia juga merupakan sahabat dari beberapa tokoh kemerdekaan. Karir Rahman Tamin dimulai dari saat ia meneruskan usaha orang tuanya yaitu Haji Tamin yang berbisnis di Bukit Tinggi sejak 1914.
Kemudian pada tahun 1928 Rahman Tamin mendirikan kantor perdagangan di Padang dan pada empat tahuh kemudian, yaitu pada tahun 1932 ia memindahkan kantornya ke Jakarta untuk memperbesar usahanya. Pada tahun 1950-an Rahman Tamin melakukan ekspansi bisnis ke sektor-sektor usaha yang sebelumnya hanya dikendalikan oleh Belanda. Pada tahun 1957 ia mendirikan pabrik tekstil di Sidoarjo dan diberi nama Ratatex (Rahman Tamin Textile). Peresmian pabrik tersebut dihadiri oleh presiden pertama RI Ir. Soekarno dan wakil presiden Muhammad Hatta pada 17 Mei 1958 di Sidoarjo.
Rahman Tamin juga dikenal sebagai pengusaha yang dermawan. Salah satu rumahnya dijadikan sebagai kantor Masyumi melalui hibah kepada Muhammad Natsir Prawoto Mangkusasmito sahabatnya, yang saat itu menjabat sebagai ketua Masyumi. Pada tahun 1950-an, gedung rumahnya yang lain juga digunakan sebagai Gedung PB HMI. Saat itu PB HMI baru berpindah tempat dari tempat berdirinya di Yogyakarta.
Berdasarkan data dari typewriterdatabase.com, mesin tik di atas bermerek Adler dengan model/tipe Privat. Adapun berdasarkan nomor seri 3033853, tercatat mesin tik ini dibuat tahun 1956. Jika diamati, tulisan N.V. Rahman Tamin di sisi kanan selaras dengan nama perusahaan mesin ketik di sisi kiri. Kemungkinan mesin ketik ini dipesan khusus oleh Rahman Tamin dari pabrikannya di Frankfurt Jerman. Adapun dua huruf N.V. yang terletak sebelum kata Rahman Tamin adalah kependekan dari Naamloze Vennootschap adalah penyebutan PT di jaman Belanda. Peralihan penggunaan istilah N.V. menjadi PT (Perseroan Terbatas) sejak kapan masih belum dapat ditelurusi.
Pesanan khusus tersebut dikuatkan dengan adanya tombol Rp (Rupiah) di sisi kiri atas, sebagai bukti bahwa mesin ketik ini memang benar-benar diperuntukkan negara Indonesia. Karena mesin ketik pada saat itu umumnya menggunakan tombol mata uang dollar dan mata uang negara di mana mesin tik tersebut diproduksi.
Terdapat tombol mata uang Indonesia.
Di bawah ini contoh foto mesin tik Adler Privat dengan tulisan sesuai identitas instansi di bagian belakangnya (sumber: databasetypewriter.com). Barangkali memang sesuai dengan tipenya -Privat-, mesin tik ini hanya diproduksi dari pesanan pembeli. Dengan kesepantaran antara tahun pembuatan dengan pendirian Ratatex, besar kemungkinan mesin tik ini digunakan saat periode awal pabrik tekstil tersebut.
Mesin ketik Adler Privat dengan identitas perusahaan tertentu |
Sayang sekali, sejarah mencatat sepeninggal Rahman Tamin terjadi perebutan aset Ratatex oleh keluarga besar Rahman Tamin sendiri. Bahkan salah satu anak yang bernama Sofjan Rahman Tamin memilih untuk menjauh dari perebutan dan memulai usaha baru dengan mendirikan pabrik baut dan mur.
Sepeninggal Rahman Tamin, Ratatex mengalami kemunduran hingga sampai pada kehancuran. Kini pabrik tekstil tersebut tidak menyisakan apapun. Bahkan puing-puingnya telah rata dengan tanah. Meskipun tak tersisa, nama Ratatex tetap dikenang oleh masyarakat Jawa Timur yang berusia 60 tahunan. Mereka adalah saksi dari kebesaran Ratatex. Bagi warga Jawa Timur pada saat itu rasanya belum lengkap jika belum menggunakan kain Ratatex.
Setelah saya telusuri lebih jauh, selain mesin ketik portable di atas saya menemukan 4 mesin ketik peninggalan N.V. Rahman Tamin dengan merk sama namun tipe berbeda. Yaitu mesin tik Adler tipe Universal. Mesin tik tersebut termasuk jenis standard, yaitu mesin ketik dengan ukuran besar yang biasanya digunakan di kantor-kantor. Mesin ketik ini diproduksi dalam rentang tahun 1950-1962 dengan panjang gandaran yang bervariatif.
Mesin ketik Adler Universal berwarna putih dan bulu kera |
Tampak jelas ketika diperbesar |
Mesin ketik Adler Universal dengan gandaran panjang hingga terdapat tapak kaki di kanan kiri bodi untuk keseimbangan |
Tulisan N.V. Rahman Tamin berada di sisi kanan |
Mesin tik Adler Universal warna coklat keemasan |
Tulisan N.V. Rahman Tamin di sebelah kanan |
Mesin ketik Adler Universal dengan gandaran pendek |
Pada mesin tik ini tidak lagi menggunakan istilah N.V., tapi menggunakan istilah Firma |
Berikut ini adalah kliping berita tentang peresmian pabrik Ratatex yang dihadiri Presiden RI Soekarno dan M. Hatta (meskipun saat itu sudah tidak menjadi wakil presiden) di koran Merdeka edisi 22 Mei 1958:
Prasasti Peresmian Pabrik Ratatex di salah satu bangunan kompleks Ratatex sebelum gedung diratakan dengan tanah:
Iklan produk Ratatex di Majalah TUGAS (terbitan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai), no 5-6-7-8-tahun 1959:
Trimakasih atas artikel tentang mesin tik private yg sangat jarang di ketahui masyarakat indonesia sebagai sejarah penting ...saya kebetulan punya koleksi nya masih utuh dan teramat..
BalasHapusBeruntung sekali. Ada beberapa mesin ketik tahun 40-50an yang terdapat nama-nama tertentu sebagai identitas pemiliknya, tetapi jarang yang dapat diceritakan secara panjang dan akurat. Mesin ketik peninggalan N.V. Rahman Tamin salah satu yang jarang tersebut.
HapusKeren bung semoga artikel ini bermanfaat buat catatan sejarah ada nya mesin ketik yg di pesan secara khusus oleh salah satu pengusaha Indonesia pada era dan jaman nya mudah mudahan ada artikel artikel yang memuat mesin ketik bagian sejarah indonesia
Hapus