Minggu, 04 Mei 2025

Menciptakan Lingkungan Layak Anak

Dewasa ini pola hidup bermasyarakat menjadi semakin absurd dan kacau. Masyarakat tidak lagi dapat membedakan hal-hal yang seharusnya dilihat, didengar, dan dilakukan, sesuai dengan usia dan tingkat kedewasaan seseorang. Berbagai hal yang seharusnya dikonsumsi oleh orang dewasa, dapat dengan bebas dipakai dan dinikmati oleh anak-anak. Begitu juga banyak hal yang seharusnya hanya dilakukan oleh orang dewasa, bebas dilakukan oleh anak-anak.

Tontonan dan dedengaran yang beredar di masyarakat, yang seharusnya hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa, sekarang dapat dengan leluasa ditonton dan didengar oleh anak-anak. Misalnya saja lagu-lagu dengan lirik-lirik sensual diputar berulang kali di sekitar anak, hingga lirik tersebut masuk ke dalam alam bawah sadar mereka. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan psikologis bagi anak-anak yang nantinya dapat menghambat bahkan merusak kepribadian mereka. Karena alam bawah sadar merupakan pembentuk kepribadian mereka di saat dewasa. 

Selain itu masih banyak hal-hal yang tidak mendukung tumbuh kembang anak dengan baik, seperti lingkungan yang penuh dengan kekerasan, diskriminatif, lingkungan yang kotor, kekerasan rumah tangga, ketidakmampuan orang tua dalam mendidik anak, dan lain sebagainya. Hal demikian akan membentuk lingkungan yang tidak layak bagi anak.

Lingkungan yang layak bagi anak penting untuk diwujudkan dan terus dijaga, karena dapat mendukung anak untuk tumbuh kembang dengan optimal. Dengan mewujudkan lingkungan layak bagi anak, masyarakat dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berpotensi dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Menciptakan lingkungan yang layak bagi anak berarti menciptakan dunia yang layak bagi anak, yaitu memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk hidup dan berkembang dengan baik, serta mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi. Ini melibatkan pemenuhan hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak (KHA), seperti hak untuk hidup, kesehatan, pendidikan, bermain, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Dalam hal ini negara dapat menyelenggarakan 4 program:

1. Gaya hidup sehat

Menciptakan gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman sehingga memungkinkan anak dapat berkembang. Mewujudkan gaya hidup sehat pada anak dimulai dengan membangun kebiasaan positif sejak usia dini, seperti makan makanan bergizi seimbang, berolahraga, tidur cukup, menjaga kebersihan, dan menghindari kebiasaan buruk. Keterlibatan orang tua dan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk membentuk anak menjadi individu yang sehat dan aktif.

2. Pendidikan untuk semua anak

Mewujudkan pendidikan untuk semua anak adalah sebuah konsep pendidikan inklusif yang bertujuan untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa diskriminasi berdasarkan kondisi fisik, mental, sosial, ekonomi, atau latar belakang lainnya. Pendidikan inklusif menghargai keberagaman dan perbedaan, serta menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung bagi semua peserta didik.

Pendidikan Inklusif dapat diwujudkan melalui beberapa upaya yaitu; meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan inklusif melalui kampanye, seminar, dan program penyuluhan, menyediakan bantuan dan beasiswa, serta infrastruktur pendidikan yang terjangkau bagi semua anak, menjalin kerjasama erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, mengubah paradigma dari pendidikan yang membedakan menjadi pendidikan yang menghargai perbedaan, merancang kurikulum dan metode pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan belajar yang beragam.

3. Perlindungan anak

Perlindungan anak mencakup empat perlindungan penting yaitu; Perlindungan Korban Kekerasan dan Eksploitasi,  Perlindungan Korban Pornografi dan Situasi Darurat, Penyandang Disabilitas, dan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), Terorisme, Sigma

4. Memerangi diskriminasi anak

Diskriminasi anak adalah perlakuan yang tidak adil terhadap anak berdasarkan karakteristik tertentu seperti ras, jenis kelamin, agama, disabilitas, atau status sosial. Diskriminasi ini dapat terjadi di berbagai tempat, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat luas.

Memerangi diskriminasi anak memerlukan pendekatan multidimensi, mulai dari pendidikan yang inklusif hingga penegakan hukum yang tegas. Pendidikan yang inklusif dapat membangun kesadaran dan toleransi, sementara penegakan hukum dapat menjamin hak-hak anak terlindungi. Organisasi masyarakat sipil juga memainkan peran penting dalam memberikan dukungan dan advokasi bagi korban diskriminasi. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil:

a. Pendidikan dan Kesadaran: 

Inklusivitas dalam Pendidikan: Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif, di mana semua anak merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama. 

Menanamkan Nilai Toleransi: Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghargai perbedaan, baik suku, agama, ras, atau status sosial. 

Mengubah Prasangka: Membantu orang dewasa dan anak-anak memahami dan menyingkirkan prasangka yang menjadi dasar diskriminasi. 

b. Penegakan Hukum: 

Pengaduan dan Pelaporan: Meningkatkan akses dan kepastian pelaporan kasus diskriminasi terhadap anak melalui lembaga-lembaga seperti Komnas Perlindungan Anak (KPAI) dan Pusat Pengaduan PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak). 

Peran Penegak Hukum: Menegakkan hukum secara tegas terhadap pelaku diskriminasi dan kekerasan terhadap anak. 

Perlindungan Korban: Memberikan bantuan dan dukungan yang komprehensif kepada korban diskriminasi, baik secara hukum maupun psikologis. 

c. Dukungan Masyarakat:

Advokasi: Melakukan advokasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memerangi diskriminasi anak. 

Dukungan Korban: Memberikan dukungan dan bantuan kepada korban diskriminasi melalui berbagai kegiatan, seperti konsultasi, pendampingan, dan pelatihan.

Kolaborasi: Membentuk kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memerangi diskriminasi anak. 

d. Kebijakan Pemerintah: 

Revisi Kebijakan: Menerbitkan dan merevisi kebijakan yang mendukung perlindungan anak dari diskriminasi, seperti peraturan pemerintah terkait hak-hak anak dan penanganan kasus diskriminasi.

Program Afirmasi: Mengembangkan dan memperluas program afirmasi yang mendukung anak-anak dari keluarga yang kurang mampu dan daerah terpencil.

Dana Alokasi Khusus: Mengalokasikan dana untuk mendukung program perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi. Dengan memadukan pendekatan pendidikan, penegakan hukum, dukungan masyarakat sipil, dan kebijakan pemerintah, diharapkan upaya memerangi diskriminasi anak dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Selasa, 31 Desember 2024

Catatan Penting Mempelajari Baca Tulis Al-Qur'an Metode An-Nahdhiyyah

Saya sangat bersyukur sekali ketika tahun 2018 lalu mengikuti Pendidikan Guru Taman Pendidikan Al-Quran (PGTPQ) metode An-Nahdhiyyah di desa Tiudan kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung. Tahun 2018 merupakan angkatan pertama PGTPQ An-Nahdhiyyah yang diselengarakan di kabupaten Tulungagung. Sebelumnya pendidikan tentang metode pengajaran baca tulis al-Qur'an dilakukan melalui pelatihan atau diklat antara 3-7 hari. Adapun PGTPQ didesain dan dilaksanakan seperti perkuliahan pada perguruan tinggi.

Di dalam PGTPQ, selain mempelajarai meteode pembelajaran baca tulis al-Qur'an juga mempelajari mata kuliah-mata kuliah pendamping yang diperlukan untuk pembelajaran baca tulis Al-Quran, seperti materi tentang sifat dan makharijul huruf, metode pembelajaran, psikologi pendidikan, manajemen pendidikan TPQ, adabul qiroatul Qur'an, dan lain sebagainya. Mata kuliah-mata kuliah tersebut dapat menunjang keberhasilan dalam penyelenggarakan pendididkan al-Qur'an.

Dengan tambahan-tambahan materi tersebut, PGTPQ dilaksanakan selama dua tahun, dengan progam tahun pertama tentang pembelajaran jilid 1-6 dan pada tahun kedua Program Sorogan al-Qur'an (PSQ). Untuk durasi perkuliahan dilaksanakan setiap hari minggu pukul 08.00-11.30 WIB dengan dua sesi materi, yaitu materi utama tentang pembelajaran metode An-Nahdhiyyah dan satu sesi tentang mata kuliah pendamping.

Yang menjadikan istimewa dari proses pembelajaran yang saya alami adalah untuk materi jilid diampu oleh al-maghfurlah Ust. Musthofa. Beliau adalah pengajar generasi kedua yaitu generasi setelah pendiri metode an-Nahdhiyyah yaitu Kiai Munawwir Kholid, Kiai Manaf, Kiai Mu’in Arif, Kiai Hamim, Kyai Masruhan, Kiai Syamsu Dluha dan Kiai Mardi yang ditempati pertama kali pembelajaran dengan metode An-Nahdhiyyah. Saat Kiai Munawwir Kholid masih aktif mengajar, Ust. Musthofa sering mengikuti beliau dan beberapa kali sempat menjadi badal di saat beliau berhalangan hadir. Sehingga bisa dikatakan dari segi sanad saya adalah generasi ketiga pendidik metode Baca Tulis Al-Qur'an An-Nahdhiyyah.

Dari pembelajaran tersebut terdapat catatan-catatan penting yang akan saya tuliskan di sini, setidaknya untuk pengingat bagi alumni-alumni PGTPQ dan pemerhati baca tulis al-Qur'an metode An-Nahdhiyyah.

1. Dalam pandangan metode An-Nahdhiyyah, tugas ustadz dan ustadzah ada tiga; pertama sebagai mualim (mengajar), kedua sebagai muadib (memberi contoh), dan ketiga sebagai murobbi ruh (mendo'akan santri-santri). Metode An-Nahdhiyyah selain mengedepankan pengetahuan juga mengedepankan bimbingan ruh.

2. Ciri khas Metode An-Nahdhiyyah

    a. Adanya riyadhoh puasa dan bacaan wirid

    b. Sistem Klasikal

    c. Ustadz harus mengajar menggunakan stik sentuhan jiwa

3. Budaya di Mabin AN-Nahdhiyyah Lagitan, pembelajaran pertama pada santri baru di hari rabu adalah pengijazahan huruf hijaiyyah dengan cara disampaikan seluruhnya pada hari itu juga mulai dari huruf hamzah sampai huruf ya'. Teknisnya Ustadz mengucapkan dan santri menirukan.

4. Metode An-Nahdhiyyah menggunakan ketukan sebagai titian murottal, yaitu untuk menghitung panjang pendek bacaan. Sehingga ukuran panjang pendek bacaan lebih akurat.

5. Terdapat tiga tahapan dalam menjelaskan materi; (1) lobi suara, (2) pembetulan suara, (3) menjelaskan bentuk huruf. Ini berlaku juga dengan jilid dua dan seterusnya. Misalkan pada saat materi bacaan ikhfa', maka tahapan menjelaskan materi menjadi; (1) lobi suara (ikhfa'), (2) membetulkan suara bacaan ikhfa' santri, dan (3) menjelaskan teori ikhfa'. Begitu juga dengan materi-materi lainnya disampaikan dengan tahapan yang sama. Bahan lobi suara diambilkan dari baris pertama setiap halaman jilid.

6. Setiap jilid disertai petunjuk mengajar yang berisi tentang fokus materi, dll. Pada halaman materi terdapat keterangan penjelasan di bagian bawah untuk memudahkan ustadz dan ustadzah dalam menjelaskan materi.

JILID 1

1. Pada jilid satu, fokus pada pengenalan huruf-huruf hijaiyyah. Setiap menjelaskan huruf disertakan juga dengan penjelasan sifat dan makhrajnya.

2. Untuk makhraj-makhraj yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau Jawa maka dalam pembetulan huruf setiap santri diminta untuk mengulangi.

3. Penjelasan sifat huruf dapat diambilkan dengan membandingkan suara-suara hewan atau benda yang ada di sekitar kehidupan santri. Misalnya sifat-sifat huruf Syin sama dengan sifat suara ketika mengusir ayam.

4. Menjelaskan istifal dan isti'la'

JILID 2

1. Jilid dua pada halaman 1, 2, dan 3 adalah materi inti mengenalkan huruf-huruf sambung sedangkan halaman 4, 5, 6, dan 7 merupakan pengembangan dari materi halaman 1, 2, dan 3. Cara mengajarkannya dengan menulis beberapa contoh huruf pisah dan sambung di atas papan tulis. Pada saat latihan, tulisan kalimat dengan huruf terpisah dihapus sehingga tertinggal kalimat dengan penulisan huruf bersambung.

2. Materi yang dituju halaman 8 dan 9 adalah halaman 10

3. Halaman 12 cara menjelaskan harokat kasroh dengan mringis

4. Halaman 14 mulai menjelaskan harokat dhommah dibaca "U"

5. Dalam harokat dhommah maupun kasroh tidak dibedakan huruf isti'la' maupun istifal seperti pada harokat fathah

6. Halaman 21 mengenalkan fathatain

7. Halaman 23 mengenalkan kasrotain

8. Halaman 25 mengenalkan dhommatain

JILID 3

1. Pembagian ikhfa' menjadi tiga; ikhfa' hakiki, ikhfa' syafawi, dan ikhfa' bi makna jadid

2. Ikhfa' hakiki dibagi menjadi tiga; a'la (ت د ط), adna (ق ك), dan ausath (ث ج ذ ر س ش ص ض ظ ط)

3. Ikhfa' bi makna jadid seperti وَاسْتَغْفِره dan بِالْقِسْط

JILID 4

1. Dalam menjelaskan bunyi lam sukun pada alif lam harus benar-benar dibaca satu ketukan agak kendor, karena santri dalam membunyikan lam sukun dalam alif lam terlalu kendor bahkan sampai dua ketukan

2. Dalam menjelaskan bacaan Idzhar Halqi, disampaikan bahwa Idzhar adalah bacaan jelas satu ketukan tanpa dengung. Ciri-cirinya adalah jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tenggorokan. Nun sukun dan tanwin adalah bunyi hidung sedangkan huruf-huruf idzhar adalah huruf tenggorokan, maka bunyi keduanya tidak bisa digabung sehingga dibaca jelas.

3. Bacaan Mad Wajib dan Mad Jaiz Muttasil dalam praktiknya semua menggunakan 5 harokat/ketukan, hal ini untuk mempermudah santri mengingatnya

JILID 5

1. Sebelum ada keterangan baru dalam halaman, maka tidak ada materi baru

2. Semua huruf bertasydid dibaca satu ketukan kecuali nun dan mim bertasydid yang dibaca dengung dua ketukan atau ghunnah.

3. Semua mim sukun yang bertemu huruf hijaiyyah dibaca jelas, kecuali mim sukun bertemu dengan mim dan ba', maka dibaca dengung dua ketukan.

4. Untuk memudahkan penjelasan bacaan lafadz jalalah (الله), maka jika sebelum Allah berharokat di atas (fathah dan dhommah) maka dibaca tebal, tapi jika sebelumnya berharokat di bawah (kasroh) maka dibaca tipis.

JILID 6

1. Perpindahan dari ketukan menuju taghonni pada materi setelah halaman 10

2. Qolqolah yang pantulan hurufnya kembali ke tengah disebut sughro

3. Qolqolah yang kembali secara penuh disebut qolqolah kubro

4. Kata الدنيا tidak dibaca idhgham akan tetapi dibaca Idzhar Wajib karena dalam satu kata

5. Mad Thabi'i bertemu dengan tasydid dinamakan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol seperti ولا الضّالّين

6. Mad Thabi'i bertemu dengan sukun dinamakan Mad Lazim Klimi Mukhoffaf الآن

7. Hukum membaca Basmalah dalam al-Qur'an ada 4:

    a. Wajib - ketika membaca surat Al-Fatihah karena basmalah adalah bagian dari Fatihah

    b. Haram - permulaan surah Taubah

    c. Sunah - selain permulaan surat Taubah dan Al-Fatihah

    d. Makruh - ketika dibaca di tengah-tengah surah Fatihah

8. Macam-macam waqof:

    a. Waqof Idhthitari

    b. Waqof Ikhtiyari - dibagi lagi menjadi Tam, Kafi, Hasan, dan Qobih

    c. Waqof Intidzari - waqof ketika berpindah qiro'ah

    d. Waqof Muqarabah - ditandai dengan titik tiga

    e. Waqof Ta'sif - Waqof yang sembarangan dan sembrono

9. Waqof Naql contohnya عَنْهُ diwaqofkan menjadi عَنُهْ dan khusus dalam Al-Qur'an dilarang waqof naql

Minggu, 29 September 2024

Maryani dan Maryana Lestari

Mengoleksi mesin ketik merupakan pekerjaan yang cukup berliku. Hal tersebut dikarenakan keberadaannya di negara kita cukup langka. Mesin ketik yang saya maksud di sini adalah mesin ketik layak koleksi versi saya sendiri, yaitu mesin ketik yang di produksi negara-negara Eropa seperti Jerman, Italia, Swiss, USA, dan bukan produksi Jepang, apalagi China. Sebab mesin tik Eropa yang diproduksi paling akhir sekitar tahun 1960 an memiliki bodi yang kokoh, sentuhan pengetikan yang solid, dan suara hentakannya lebih bersih dan menggumpal. Setelah itu baru muncul mesin ketik produksi Jepang dan China yang ringkih dan suaranya hentakannya disertai suara gesek pada mekanik sehingga terkesan kotor.

Selain langka, keberadaannya juga sulit ditemukan. Mayoritas mesin tik berada di kota-kota besar era kolonial seperti Semarang, Bandung, Jakarta, Jogja, dan Surabaya. Maka satu-satunya jalan yang paling efektif adalah mendapatkannya yaitu melalui media online. Selain mencari dan melakukan transaksi pembelian, dengan media online saya juga saya menjual mesin tik-mesin tik yang saya anggap kurang menarik lagi, atau menemukan mesin tik yang lebih baik. Dari 57 transaksi yang saya lakukan, saat ini hanya menyisakan selusin mesin tik yang saya anggap layak untuk dikoleksi, yaitu mesin tik dengan kondisi prima, mesin tik dengan bentuk yang unik, mesin tik dengan kecepatan dan kenyamanan mengetik yang baik, dan mesin ketik dengan nilai historis tertentu.

Membeli mesin ketik via online memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihannya kita dapat mejangkau area yang cukup jauh. Kebanyakan penjual mesin ketik juga kesulitan mendapatkan pembeli secara langsung, sehingga banyak yang ditawarkan secara online. Sehingga berburu melalui online akan lebih lengkap pilihannya dari pada kita langsung ke toko atau pasar loak misalnya. Sedangkan kelemahannya kita tidak bisa secara langsung mengecek mesin ketik tersebut, adakalanya terjadi kerusakan dalam pengiriman, dan yang paling menjadi momok adalah penipuan.

Pengalaman saya dalam bertransaksi melalui online juga tidak luput dari penipuan. Dari 57 transaksi yang saya lakukan, 2 di antaranya adalah penipuan. Meski pembayaran sudah dilakukan namun barang tidak kunjung datang. Menjadi menarik dari dua peristiwa itu adalah nama rekening yang digunakan untuk pembayaran keduanya hampir mirip. Penipuan pertama pada tanggal 12/09/2022 dalam pembelian mesin ketik Hermes 2000 dengan nomor rekening BCA 1342499354 atas nama Maryana Lestari dan yang kedua adalah pada pembelian mesin tik Remington Noiseless dengan nomor rekening BNI 1863767413 atas nama Maryani dengan transaksi pada 19/09/2024. Dua nama tersebut cukup mirip dan menjadi judul pada tulisan ini, Maryani dan Maryana Lestari.

Kedua transaksi sudah saya lakukan dengan hati-hati, termasuk dengan melihat langsung mesin ketik melalui video call. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mesin ketik yang ditawarkan benar-benar ada, hanya saja setelah pembayaran dilakukan mesin ketik tidak dikirim kemudian menghilang tanpa jejak. Dari dua pengalaman tersebut memang tansaksi melalui lapak resmi menjadi pilihan utama untuk menghindari penipuan, hanya saja selama ini pilihan yang paling lengkap memang dari marketplace di facebook. Tapi tetap bisa kita siasati meski kita mendapatkan barang dari iklan facebook untuk transaksi tetap melalui rekber toko online yang resmi.

Rabu, 21 Agustus 2024

Suara Mesin Ketik

Salah satu daya tarik dari mesin ketik adalah suaranya yang khas. Hal tersebut yang menjadikan orang-orang masih bertahan menggunakan mesin ketik sebagai media tulis. Berikut ini adalah beberapa suara mesin ketik dari beberapa merk mesin ketik, perhatikan perbedaan antara suara mesin ketik satu dan lainnya;






















Senin, 22 Juli 2024

Proses Pemugaran Candi

Catatan kali ini dari perjalanan saya, beberapa dosen, dan mahasiswa program studi Sejarah Peradaban Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungung mengunjungi candi Plaosan Yogyakarta pada Agustus 2023 lalu. Hal yang menarik dari kunjungan kami ke Candi Plaosan (Lor) adalah ketika kami sampai di sana, terlihat beberapa pekerja dari PBCB (Pusata Balai Pelestari Cagar Budaya) yang sedang melakukan proses pemugaran candi perwara. Saya mendekati, lalu berbincang-bincang dengan Tim Pemugaran sembari mereka tetap melakukan aktifitasnya.
Mahasiswa menyimak paparan, Pak Dwi Cahyono sebagai narasumber dalam kegiatan History Tour.

Perbincangan tersebut membuka wawasan saya, betapa berat melakukan pemugaran sebuah candi. Dari wawasan tersebut rasa penasaran saya muncul, lalu membaca-baca tentang proses pemugaran Candi. Di sini akan saya uraikan dengan singkat disertai beberapa jepret dari kunjungan saya ke candi Plaosan. Berikut tahapan-tahapan dalam proses pemugaran candi;

1. Penelitian Arkeologi

Penelitian arkeologi dilakukan sejak sebelum proses pemugaran dimulai. Hal tersebut dilakukan karena memiliki beberapa manfaat di antaranya; pertama, Untuk pemahaman sejarah dan budaya. Penelitian arkeologi membantu mengungkap informasi sejarah dan budaya yang terkait dengan candi tersebut, termasuk informasi tentang periode pembangunannya, masyarakat yang membangunnya, serta fungsi dan simbolisme candi dalam konteks sosial dan religius. 

Kedua, untuk mengidentifikasi struktur asli. Penelitian arkeologi memungkinkan identifikasi dan dokumentasi struktur asli candi, termasuk bahan bangunan, teknik konstruksi, dan tata letak aslinya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pemugaran dilakukan sesuai dengan bentuk dan struktur asli candi. Ketiga, untuk pelestarian artefak. Sebelum pemugaran, penggalian arkeologi dapat menemukan artefak penting seperti patung, relief, inskripsi, dan benda-benda ritual. Artefak-artefak ini dapat memberikan wawasan berharga tentang kehidupan religius dan budaya di masa lalu.

Keempat, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Penelitian arkeologi dapat mengidentifikasi area candi yang rentan terhadap kerusakan atau keruntuhan. Dengan informasi ini, tindakan pencegahan dapat diambil untuk melindungi struktur yang rapuh selama proses pemugaran. Kelima, untuk mengetahui metode pemugaran yang tepat. Informasi yang diperoleh dari penelitian arkeologi membantu tim pemugaran dalam memilih metode dan bahan yang tepat untuk pemugaran, serta memastikan bahwa proses tersebut tidak merusak atau mengubah karakter asli candi.

Keenam, untuk memperoleh dokumentasi ilmiah. Penelitian arkeologi menghasilkan dokumentasi ilmiah yang komprehensif tentang candi sebelum dan sesudah pemugaran. Dokumentasi ini penting untuk kepentingan akademis dan dapat digunakan sebagai referensi di masa depan.

2. Pekerjaan Persiapan Pemugaran

Tugas persiapan pemugaran mencakup pembersihan area sekitar candi dari sampah dan batu-batu yang berserakan serta penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pemugaran (bahan dan alat pemugaran).
Terlihat petugas sedang memindahkan batu Candi menggunakan Forklift

3. Penggambaran dan Pengukuran

Kegiatan penggambaran dalam kaitan pemugaran candi adalah membuat sket gambar candi akan akan dipugar, misalnya sket gambar candi induk dan sket gambar candi perwara, serta sket gambar perancah yang menyesuaikan dengan bentuk candi.

4. Pemasangan Perancah

Perancah (scafolding) digunakan untuk mempermudah pekerjaan dalam reposisi batu ke bagian komponen candi. Bahan untuk pembuatan perancah adalah bambu petung, kayu balok dan papan kayu. Adapun volume perancah menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk candi.
Pemasangan perancah (semacam scafolding) untuk menata ulang candi

5. Pembongkaran dan Susunan Percobaan

Proses pemugaran dimulai dengan menurunkan batu-batu candi untuk disusun kembali dengan lebih sempurna. Sebelum disusun kembali di tempat semula, dilakukan susunan percobaan yaitu penyusunan sementara candi di tempat baru untuk mengetahui kekurangan bagian batu untuk dibuatkan batu baru yang sesuai sehingga didapatkan bentuk lengkapnya. Metode pembongkaran susunan percobaan pertama kali dilakukan registrasi terlebih dahulu dengan tanda nomor dan gambar supaya memudahkan dalam pemasangan kembali. Selanjutnya batu dibongkar per lapis dan dibersihkan dari kotoran tanah, lumut, jamur dan lichen (lumut kerak).
Pembentukan batu candi yang hilang (kurang) oleh tim BPCB

6. Tahap Penyusunan Kembali

Kegiatan ini meliputi pemadatan dasar pondasi, penyusunan kembali batu candi, pengutan dengan pembetonan di dalam struktur bangunan, pemasangan angkur pada bagian yang berkonstruksi lemah, pemasangan batu baru, pemasangan lapisan kedap air. Penyusunan kembali bangunan candi menggunakan sistem anastilosis yaitu batu asli yang sudah runtuh dan berserakan dicari, dikumpulkan, diseleksi dan dilakukan penyusunan percobaan.
Pekerja akan menyusun kembali salah satu fragmen batu candi yang diambil dari susunan percobaan (sebelah kanannya)

7. Konservasi Batu

Konservasi dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menghambat atau melindungi bangunan dari pengaruh penyebab kerusakan lebih lanjut sehingga dapat memperpanjang usia bangunan. Bidang konservasi mempunyai tugas yang penting dalam pemugaran bangunan cagar budaya yaitu sejak sebelum pemugaran, pelaksanaan pemugaran dan setelah pemugaran selesai. Kegiatan kerja konservasi selama pemugaran Candi meliputi pembersihan batu (cleaning), penambalan batu (kamuflase) dan penyambungan batu. Pembersihan batu (cleaning) dilakukan secara manual dan kimiawi.

8. Finishing

Finishing dilakukan untuk pahatan batu kulit baru yang terpasang pada bagian komponen bangunan Candi.

9. Penataan Lingkungan

Kegiatan meliputi pembersihan kotoran dan sisa-sisa bongkaran candi dan pembuatan sistem drainase.
Foto dengan background Candi Plaosan Lor