Rabu, 14 November 2018

Mufrod, Mutsanna, dan Jamak


Keterangan Materi Nahwu halaman 17

Dulu, beberapa minggu lalu kita belajar tentang macam-macam isim dari segi jenis kelaminnya, yaitu terdapat isim mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan). Pada halaman 17 ini kita juga akan mempelajari pembagian isim namun dari segi lain, yaitu segi jumlahnya.

Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut:

لِلْمِرْحَاضِ بَابٌ وَاحِدٌ                         
أَمَامَ الْمَصْنَعِ بُسْتَانٌ                          
بِجَانِبِ الْمَصْنَعِ كَرَاجٌ                         

لِلْكَرَاجِ سَقْفَانِ
 فِي الْكَرَاجِ سَيَّارَتَانِ
 أَمَامَ السَّيَّارَتَيْنِ جَوَّالَتَانِ

لِلْمَصْنَعِ ثَلَاثَةُ أَبْوَابٍ
فِي الْمُسْتَوْدَعِ خَمْسَةُ مَصَابِيْحٍ
فِي الْبُسْتَانِ أَزْهَارٌ

Di atas terdapat tiga kelompok kalimat. Di bawah ini akan dijelaskan keterangan dari setiap kelompoknya.

لِلْمِرْحَاضِ بَابٌ وَاحِدٌ = Toilet itu memiliki pintu satu
مَامَ الْمَصْنَعِ بُسْتَانٌأَ = Di depan pabrik ada taman
بِجَانِبِ الْمَصْنَعِ كَرَاجٌ = Di samping pabrik ada garasi

Kata yang bergaris bawah tersebut adalah isim. Kenapa disebut isim, karena kalimat-kalimat tersebut merupakan kata benda. Kemudian, apabila kita perhatikan lagi kita akan memperoleh informasi bahwa isim-isim tersebut bermakna satu. Artinya, setiap isim yang bergaris bawah tersebut memiliki satuan satu. Berapa toilet pada kalimat di atas, jawabannya adalah satu. Berapa pintu, Berapa pabrik, berapa taman, berapa garasi, maka jawabanya adalah satu. Di dalam Bahasa Arab, isim yang memiliki makna satu disebut dengan Isim Mufrod.

Perhatikan contoh kalimat-kalimat dalam kelompok dua berikut ini:

لِلْكَرَاجِ سَقْفَانِ  = Garasi itu memiliki dua atap
فِي الْكَرَّاجِ سَيَّارَتَانِ = Di dalam garasi ada dua mobil
أَمَامَ السَّيَّارَتَيْنِ جَوَّالَتَانِ = Di depan dua mobil ada dua sepeda motor

Kata yang bergaris bawah juga merupakan isim, karena menunjukkan kata benda. Kemudian apabila kita cermati maknanya, maka isim-isim tersebut memiliki makna dua. Dengan kata lain, benda-benda tersebut berjumlah dua. Maka apabila ada isim semacam itu, disebut dengan isim mutsanna. Coba perhatikan sekali lagi isim-isim mutsanna tersebut. Jika kita cermati lagi, bahwa kata سَقْفَانِ berasal dari kata سَقْفٌ ketambahan ان (alif dan nun), kata سَيَّارَتَانِ berasal dari kata سَيَّارَةٌ ketambahan ان (alif dan nun), begitu juga dengan kata جَوَّالَتَانِ berasal dari kata جَوَّالَةٌ ketambahan ان (alif dan nun). Sedangkan kata سَيَّارَتَيْنِ maka kata tersebut berasal dari kata سَيَّارَةٌ ketambahan ين (ya’ dan nun). Maka bisa kita simpulkan seluruh kata mutsanna tersebut ditambahkan alif dan nun atau ya’ dan nun di akhirnya. Dengan demikian kata yang bergaris bawah tersebut; (1) isim, (2) memiliki makna dua, dan (3) ditambahkan alif dan nun atau ya’ dan nun di akhirnya. Maka kata tersebut dinamakan mutsanna (مُثَنَّى). Untuk membuat kata mutsanna (bermakna dua) kita hanya menambahkan alif dan nun atau ya’ dan nun di akhir bentuk kata tunggal di setiap kata.

Lalu muncul pertanyaan, untuk membuat isim mutsanna, kapan ditambahkan alif nun, dan kapan ditambahkan ya’ nun. Maka jawabannya adalah; ditambahkan alif nun jika kata tersebut marfu’ dan ditambahkan ya’ nun apabila kata tersebut nashob atau jer. Dengan kata lain, alif nun sebagai pengganti dhommah pada kata tunggal dan ya’ nun menggantikan harokat fathah atau kasroh pada kata tunggal.

Ketiga kita akan menjelaskan contoh kalimat di kelompok ketiga.

لِلْمَصْنَعِ ثَلَاثَةُ أَبْوَابٍ = Pabrik itu memiliki tiga pintu
فِي الْمُسْتَوْدَعِ خَمْسَةُ مَصَابِيْحٍ = Di dalam gudang ada lima lampu
فِي الْبُسْتَانِ أَزْهَارٌ = Di dalam taman ada bunga-bunga

Kata yang bergaris bawah juga merupakan isim, karena manunjukkan benda mati dan tumbuh-tumbuhan. Apabila kita perhatikan, bahwa setiap isim yang bergaris bawah tersebut memiliki makna lebih dari dua. Pada kalimat pertama, kata ) أَبْوَابٌpintu( memiliki makna tiga. Pada kalimat kedua, kata ) مَصَابِيْحٌlampu( memiliki makna lima, sedangkan kata أَزْهَارٌ (bunga) memiliki makna banyak. Nah, maka apabila kita menjumpai kata yang bermakna lebih dari dua, maka kata tersebut dinamakan dengan jamak. Perubahan bentuk jamak dari bentuk kata tunggalnya tidak dimasukkan dalam teori sebagaimana isim mutsanna, karena perubahan bentuk kata jamak dari kata tunggalnya adakalanya teratur, ada juga yang tidak teratur. Maka mengenai bentuk-bentuk kata jamak dibahas tersendiri dalam bab lain khusus pembahasan tentang jamak.

Demikianlan pembagian isim ditinjau dari segi jumlahnya, yaitu ada tiga; mufrod, mutsanna, dan jamak. Mufrod adalah isim yang bermakna satu, dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan kata tunggal, dan dalam bahasa Inggris kita kenal dengan kata singular. Sedang mutsanna adalah kata yang menunjukkan dua. Mutsanna tidak ada padanan/istilah yang sama dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Sedangkan jamak adalah kata yang lebih dari dua. Dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan kata jamak, dalam bahasa Inggris kita kenal dengan istilah kata plural. Inilah perbedaan gramatika antar bahasa. Dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, dua sudah termasuk jamak. Namun, dalam bahasa Arab, jamak dimulai dari tiga.

Sekarang silahkan dijawab soal-soal latihan dengan berbekal kamus elektronik, jika terdapat kesulitan bisa ditanyakan dan didiskusikan...

Selamat belajar....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar