Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang banyak diteliti akademisi. Sebagai lembaga pendidikan yang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka, pondok pesantren mengiringi pasang surut perjalanan bangsa. Ia memiliki sumbangsih besar terhadap perkembangan negeri ini. Termasuk diantaranya adalah beberapa pertempuran melawan penjajah dilakukan oleh para ulama dan kiai, yang menjadikan pondok pesantren sebagai basis perlawanannya.
Dalam sebuah artikel, Misbahus Surur, sejarawan Trenggalek mengatakan, "Kota yang tak memiliki kronik dan catatan adalah kota yang sulit dicintai secara menghujam". Kota dalam dalam wujud lain dapat ditasybihkan sebagai pondok pesantren. Kota sebagai pusat kegiatan dalam bidang ekonomi sedang pondok sebagai pusat kegiatan keilmuan, yang keduanya ditempati oleh banyak orang. Dengan demikian, kalimat tersebut memiliki implikasi makna, pondok pesantren yang tidak memiliki tulisan sejarah tentangnya, maka ia sulit untuk dikenang bagi (satri-santri) penghuninya.
Maka menuliskan sejarah pesantren menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan, terutama pondok yang telah mengalami regenerasi kepengasuhan. Hal itu menuntut segera dilakukan, mengingat semakin panjang jarak peristiwa dengan pencatatan akan semakin berliku dan semakin banyak bias yang dilalui.
Penulisan pondok pesantren dapat melalui dua sisi; pertama, kesejarahan biografi kiai atau pengasuh dan kedua, kesejarahan tentang perjalanan pondok pesantren. Penulisan biografi kiai dapat dimulai dari masa kecil beliau, keluarga, pendidikan, hingga perannya dalam pesantren dan masyarakat. Penulisan sejarah perjalanan pondok diawali dari awal mula pendiriannya dan lika-liku perjalanannya.
Pesantren memiliki seabrek daya tarik untuk ditulis, mulai dari karakteristiknya sebagai lembaga pendidikan yang tidak terikat (pemerintah) hingga perannya dalam pengembangan generasi bangsa. Secara terperinci, berikut ini kemenarikan dan daya kekal dari pondok pesantren sehingga ketika ia ditulis tak akan lekang oleh jaman.
Pertama, penulisan biografi kiai. Diantara kemenarikannya;
1. Kiai memiliki peranan tertinggi dalam pondok peantren.
Kiai memiliki hak preogratif atas pondok yang didirikannya, sehingga ia menjadi peran sentral dalam sistem pesantren. Kiai juga menjadi satu-satunya sosok yang mewarnai pesantren. Hal ini menjadikan biografi kiai sebagai pendukung utama dalam penulisan sejarah pondok pesantren.
2. Kiai sebagai suri tauladan bagi santrinya.
Seorang kiai tentu memiliki budi pekerti yang lebih baik daripada masyarakat umumnya. Telah menjadi kewajiban seorang kiai atau pengasuh pondok, selain memiliki kepribadian yang istimewa, juga menjadi tokoh masyarakat. Dengan ditulisnya biografi kiai, semakin luas generasi yang dapat mengambil hikmah dari keteladanannya. Generasi-generasi yang belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan kiai, dengan membaca biografinya, akan tetap dapat mengambil pelajaran dari perkataan, perbuatan, dan sikap semasa hidupnya.
3. Kiai sebagai jalur sanad keilmuwan.
Dengan menulis biografi kiai, maka kita dapat mengetahui sanad keilmuwan pondok pesantren tersebut. Sanad merupakan rangkaian atau urutan guru yang sambung menyambung hingga Rasulullah SAW. Sanad menjadi hal penting sebelum kita berguru kepada seseorang atau lembaga pendidikan. Dengan mengetahui sanad keilmuwan seorang kiai kita akan semakin yakin akan kebenaran ilmunya.
4. Kiai sebagai sumber keberkahan bagi para santri.
Orang-orang memilih pesantren tidak hanya karena kualitas sistem pendidikannya, namun tidak sedikit yang mempertimbangkan unsur keberkahan dari sosok kiai. Pondok-pondok besar tetap bertahan selain sistem manajemennya bagus juga didukung dengan para kiai sepuh yang diharapkan keberkahan ilmunya.
Kedua, penulisan sejarah pondok. Diantara kemenarikannya adalah;
1. Sebagai sistem pendidikan tertua di bumi pertiwi.
Pondok pesantren sebagai sistem pendidikan tertua di Indonesia memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga perjalanannya sampai saat ini menjadi perhatian para peneliti dan pengkaji berbagai disiplin ilmu. Catatan tentang pesantren tidak akan menarik dan berguna dari masa ke masa. Ia menjadi fragmen dari sekian banyak perjalanan pendidikan di negeri ini.
2. Sebagai lembaga pendidikan yang berkontribusi dalam pembentukan karakter.
Pendidikan karakter bisa diwujudkan dalam pondok pesantren. Intensitas pergumulan antara santri dan kiai, menjadikan transfer karakter lebih efektif dan berkualitas. Sehingga karakter yang dimiliki kiai akan dengan mudah tertanam pada para santri.
3. Lembaga pendidikan yang merawat keilmuan Islam klasik.
Konsistensi pesantren dalam merawat sumber-sumber keilmuan Islam klasik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Meski jaman terus merangsek maju, mempertahankan keilmuwan klasik merupakan salah satu upaya besar dalam menjaga tradisi kearifan ulama-ulama masa lalu.
4. Sebagai lembaga pendidikan yang dirancang berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist.
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan yang didesain berasaskan pada al-Qur'an dan Hadist. Hal ini akan selalu menjadi perhatian umat muslim. Al-Qur'an dengan keluasan maknanya menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pondok pesantren dalam mewujudkannya menjadi konsep pendidikan.
5. Dalam perkembangannya sebagai lembaga yang menjembatani integrasi ilmu.
Pondok pesantren meski sebagai lembaga pendidikan yang getol mempertahankan tradisi, juga dapat bradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perjalanan waktu. Pada abad dua puluh, mulai muncul pondok-pondok pesantren yang berusaha mengintegrasikan keilmuwan agama dengan sains. Hal tersbut merupakan inovasi dari lembaga pendidikan dalam menghadapi tantangan jaman.
6. Sebagai lembaga yang melestarikan bahasa al-Qur'an.
Al-Qur'an sebagai petunjuk yang memiliki sifat rahmatan lil alamin menjadikannya tidak lekang oleh waktu. Kapanpun dan dimanapun akan selalu menjadi segar dan memberikan kehidupan. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang melestarikan bahasa Al-Qur'an secara aktif maupun pasif juga akan menjadikannya selalu menarik untuk dituliskan.
7. Setiap pondok memiliki kekhasan tersendiri dari pondok lainnya.
Meski telah berdiri ratusan bahkan ribuan pondok pesantren, namun satu dengan yang lainnya memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat terjadi pada budaya keseharian, sistem pembelajaran, dan pengelolaan lembaganya. Hal ini akan menjadikan tulisan dan penelitian tentang pesantrean akan terus menarik dibaca.
Demikian diantara kemenarikan dunia pesantren, sehingga ia menjadi sangat layak dan penting untuk dituliskan. Tulisan-tulisan pesantren nantinya akan menjadi bagian-bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perjalanan negeri ini, terutama dalam bidang pendidikan.
Maka menuliskan sejarah pesantren menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan, terutama pondok yang telah mengalami regenerasi kepengasuhan. Hal itu menuntut segera dilakukan, mengingat semakin panjang jarak peristiwa dengan pencatatan akan semakin berliku dan semakin banyak bias yang dilalui.
Penulisan pondok pesantren dapat melalui dua sisi; pertama, kesejarahan biografi kiai atau pengasuh dan kedua, kesejarahan tentang perjalanan pondok pesantren. Penulisan biografi kiai dapat dimulai dari masa kecil beliau, keluarga, pendidikan, hingga perannya dalam pesantren dan masyarakat. Penulisan sejarah perjalanan pondok diawali dari awal mula pendiriannya dan lika-liku perjalanannya.
Pesantren memiliki seabrek daya tarik untuk ditulis, mulai dari karakteristiknya sebagai lembaga pendidikan yang tidak terikat (pemerintah) hingga perannya dalam pengembangan generasi bangsa. Secara terperinci, berikut ini kemenarikan dan daya kekal dari pondok pesantren sehingga ketika ia ditulis tak akan lekang oleh jaman.
Pertama, penulisan biografi kiai. Diantara kemenarikannya;
1. Kiai memiliki peranan tertinggi dalam pondok peantren.
Kiai memiliki hak preogratif atas pondok yang didirikannya, sehingga ia menjadi peran sentral dalam sistem pesantren. Kiai juga menjadi satu-satunya sosok yang mewarnai pesantren. Hal ini menjadikan biografi kiai sebagai pendukung utama dalam penulisan sejarah pondok pesantren.
2. Kiai sebagai suri tauladan bagi santrinya.
Seorang kiai tentu memiliki budi pekerti yang lebih baik daripada masyarakat umumnya. Telah menjadi kewajiban seorang kiai atau pengasuh pondok, selain memiliki kepribadian yang istimewa, juga menjadi tokoh masyarakat. Dengan ditulisnya biografi kiai, semakin luas generasi yang dapat mengambil hikmah dari keteladanannya. Generasi-generasi yang belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan kiai, dengan membaca biografinya, akan tetap dapat mengambil pelajaran dari perkataan, perbuatan, dan sikap semasa hidupnya.
3. Kiai sebagai jalur sanad keilmuwan.
Dengan menulis biografi kiai, maka kita dapat mengetahui sanad keilmuwan pondok pesantren tersebut. Sanad merupakan rangkaian atau urutan guru yang sambung menyambung hingga Rasulullah SAW. Sanad menjadi hal penting sebelum kita berguru kepada seseorang atau lembaga pendidikan. Dengan mengetahui sanad keilmuwan seorang kiai kita akan semakin yakin akan kebenaran ilmunya.
4. Kiai sebagai sumber keberkahan bagi para santri.
Orang-orang memilih pesantren tidak hanya karena kualitas sistem pendidikannya, namun tidak sedikit yang mempertimbangkan unsur keberkahan dari sosok kiai. Pondok-pondok besar tetap bertahan selain sistem manajemennya bagus juga didukung dengan para kiai sepuh yang diharapkan keberkahan ilmunya.
Kedua, penulisan sejarah pondok. Diantara kemenarikannya adalah;
1. Sebagai sistem pendidikan tertua di bumi pertiwi.
Pondok pesantren sebagai sistem pendidikan tertua di Indonesia memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga perjalanannya sampai saat ini menjadi perhatian para peneliti dan pengkaji berbagai disiplin ilmu. Catatan tentang pesantren tidak akan menarik dan berguna dari masa ke masa. Ia menjadi fragmen dari sekian banyak perjalanan pendidikan di negeri ini.
2. Sebagai lembaga pendidikan yang berkontribusi dalam pembentukan karakter.
Pendidikan karakter bisa diwujudkan dalam pondok pesantren. Intensitas pergumulan antara santri dan kiai, menjadikan transfer karakter lebih efektif dan berkualitas. Sehingga karakter yang dimiliki kiai akan dengan mudah tertanam pada para santri.
3. Lembaga pendidikan yang merawat keilmuan Islam klasik.
Konsistensi pesantren dalam merawat sumber-sumber keilmuan Islam klasik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Meski jaman terus merangsek maju, mempertahankan keilmuwan klasik merupakan salah satu upaya besar dalam menjaga tradisi kearifan ulama-ulama masa lalu.
4. Sebagai lembaga pendidikan yang dirancang berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist.
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan yang didesain berasaskan pada al-Qur'an dan Hadist. Hal ini akan selalu menjadi perhatian umat muslim. Al-Qur'an dengan keluasan maknanya menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pondok pesantren dalam mewujudkannya menjadi konsep pendidikan.
5. Dalam perkembangannya sebagai lembaga yang menjembatani integrasi ilmu.
Pondok pesantren meski sebagai lembaga pendidikan yang getol mempertahankan tradisi, juga dapat bradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perjalanan waktu. Pada abad dua puluh, mulai muncul pondok-pondok pesantren yang berusaha mengintegrasikan keilmuwan agama dengan sains. Hal tersbut merupakan inovasi dari lembaga pendidikan dalam menghadapi tantangan jaman.
6. Sebagai lembaga yang melestarikan bahasa al-Qur'an.
Al-Qur'an sebagai petunjuk yang memiliki sifat rahmatan lil alamin menjadikannya tidak lekang oleh waktu. Kapanpun dan dimanapun akan selalu menjadi segar dan memberikan kehidupan. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang melestarikan bahasa Al-Qur'an secara aktif maupun pasif juga akan menjadikannya selalu menarik untuk dituliskan.
7. Setiap pondok memiliki kekhasan tersendiri dari pondok lainnya.
Meski telah berdiri ratusan bahkan ribuan pondok pesantren, namun satu dengan yang lainnya memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat terjadi pada budaya keseharian, sistem pembelajaran, dan pengelolaan lembaganya. Hal ini akan menjadikan tulisan dan penelitian tentang pesantrean akan terus menarik dibaca.
Demikian diantara kemenarikan dunia pesantren, sehingga ia menjadi sangat layak dan penting untuk dituliskan. Tulisan-tulisan pesantren nantinya akan menjadi bagian-bagian yang tak terpisahkan dari sejarah perjalanan negeri ini, terutama dalam bidang pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar