Senin, 30 Maret 2020

Mabni dan Mu'rob

Pada pertemuan lalu kita sudah membahas tentang macam-macam kata dalam gramatika Bahasa Arab, yaitu dibagi menjadi tiga; isim, fi'il, dan harfIsim adalah kata yang menunjukkan manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, dan sesuatu yang sifatnya konseptual seperti kebahagiaan, kesedihan, pintar, dan lain sebagainya. Sedangkan fi'il adalah kata kerja, dan harf adalah kata yang tidak bisa dipahami secara sempurna kecuali jika digandeng dengan kata yang lain.

Pada kesempatan ini kita akan belajar mengetahui apa itu jer, rofa', nashob, dan jazm, sebagaimana tentang huruf jar yang kita pelajari minggu lalu. Sebelum mengetahui hal itu kalian harus memahami terlebih dahulu bahwa dalam bahasa Arab, ada pembagian kata dari segi perubahan bagian akhirnya. Bagian akhir di sini bisa berupa harokat ataupun huruf. Kenapa kok bagian akhirnya saja? karena dalam gramatika bahasa Arab, bagian akhir dari kata dapat menentukan sebagai apa kedudukan kata tersebut dalam kalimat. Berikut ini contoh untuk lebih mudah memahami.

اَكَلَ الوَلَدٌ الطَعَامَ = Anak itu makan jajan
اَكَلَ الْوَلَدَ الطَّعَامُ =  Jajan itu makan anak

Dari kalimat di atas kita ketahui bahwa perubahan pada akhir kata yang berupa harokat, memiliki implikasi makna yang jauh berbeda. Hal itu disebabkan karena perubahan harokat akan menggeser posisi kata dalam kalimat. Dari contoh kasus di atas perubahan dari subjek ke objek, begitu sebaliknya.

Untuk mempelajari perubahan tersebut, kita harus mengetahui pembagian kata dari segi perubahan akhirnya. Dalam ilmu tata bahasa Arab (Ilmu Nahwu) kata -dari segi berubah atau tidak akhirnnya- dibagi menjadi dua, yaitu mabni dan mu'rab.

Mabni adalah kata yang akhirannya (bisa berupa harokat atau huruf) tidak pernah bisa berubah.  Seperti هَذَا selamanya akan dibaca hadza, tidak akanpernah berubah menjadi hadza'a, hadzai, atau hadzau. Sedangkan mu'rab adalah kata yang akhirannya bisa berubah-ubah. Seperti kata الله, di satu tempat kita jumpai berakhiran dhommah; اللهُ اكبر. Dan di kesempatan lain berakhiran fathah seperti dalam kalimat; إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ. Di saat lain berharokat akhir kasroh seperti dalam kalimat; إِنَّ للهِ وَإِنَّ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. Dari contoh-contoh tersebut kita bisa memahami kata mabni dan mu'rab.

Tanda akhir dari kata mabni itu hanya ada empat macam; (1) fathah, (2) dhomah, (3) kasroh, (4) sukun. Sedangkan kata mu'rab memiliki banyak sekali tanda berupa harokat dan huruf. Tanda-tanda yang banyak tersebut dikelompokkan menjadi empat, (1) rofa', (2) nashab, (3) jar, (4) jazm. Nah setiap bagian tersebut memiliki tanda-tanda terdiri dari harokat dan huruf. Secara gamblang mari kita lihat tabel berikut ini:

Tanda I'rab
I’rab
Tanda
Contoh
Rafa’ (رفع)
Dhomah ُ  )  
كتابٌ
Alif ( ا
كتابَانِ على المكتب
Wau ( و )
المسلمُوْنَ في المسجد
Nun ( ن )
المسلمان يذهبَانِ
Nashab (نصب)
Fathah َ  )
أشتري القلمَ
Alif ( ا
لقيت اَبَا عمر
Kasroh (  ِ )
رأيت المسلمَاتِ
Ya’ ( ي )
لقيت المسلمِيْنَ
Membuang huruf Nun
لأن يقرئوا الدرس
Jar (جر)
Kasroh (  ِ )
أذهب إلى الجامعةِ
Ya’ ( ي )
رأيت المسلمِيْنَ
Fathah َ  )
مشيت بأحمدَ
Jazm (جزم)
Sukun (  ْ )
لم يقرأْ الدرس
Membuang huruf Nun
لم يذهَبَا إلى المس

Yang menjadi pertanyaan kemudian, kenapa akhir kata tersebut dapat berubah-ubah atau apa yang menjadikan akhir kata tersebut berubah? jawabannya adalah terdapat dua hal yang menjadikan akhir kata berubah. Pertama karena ada kata lain yang menjadikan akhir kata berubah. Contoh; dalam kondisi sendiri kata كتابٌ (buku) memiliki tanda akhir dhomah, namun ketika kata tersebut didahului oleh huruf jar, maka akhirnya menjadi kasroh; على كتابٍ (di atas buku).

Kedua, perubahan disebabakan karena posisi kata tersebut dalam kalimat. Contoh; سقط القلمُ (bolpen itu jatuh) kata qolamu dhommah karena dia sebagai subjek. Namun ketika menjadi objek, dia berkharokat akhir fathah; أشتري القلمَ (saya membeli bolpen).

Nah demikian karakterisrik bahasa Arab, selain selalu mengidentifikasi antar muannats dan mudzakar yang kita bahas minggu lalu, juga memiliki harokat yang juga sebagai identifikasi posisinya dalam kalimat. Inilah yang dianggap sulit bagi sebagian orang, padahal kalau kita mau memahami dengan cermat dan mendapatkan kuncinya, maka akan terasa mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar