Diterjemahkan dari cerpen "Rihlatun Namlati"
karya Abdullah bin Ali Sa'd.
"هذه القصة مترجمة من قصة "رحلة النملة
التأليف عبد الله بن علي السعد
Rabi’
sering mendengar siapa pun yang lalai dan mendekati jalan itu, lantas ia hilang.
Namun kehidupan tidaklah berhenti dengan hilangnya satu nyawa bahkan hingga
banyak. Dan semut tidak memikirkan dirinya sendiri. Setiap hari kelompok semut
kembali dan berkurang sebagian anggotanya. Namun tidaklah menjadi persoalan,
karena selalu ada semut-semut lain yang dilahirkan
untuk menggantikan semut-semut yang hilang. Yang terpenting pada akhirnya
setiap semut menjalankan peranannya dalam kelompoknya.