Seusai pembacaan pujian sholawat
Shollalahu setelah sholat Tarawih, kami sempatkan berbincang-bincang di teras
masjid sembari menikmati jajanan tradisional. Malam begitu tenang. Pak Supangat seorang kakek
di desa kami, bercerita bahwa masjid yang kami tempati ini dulunya terbuat dari
kayu. Cerita berlanjut pada orang-orang yang menjadi imam dan muadzin pada saat
itu. Semua menyimak dengan seksama. Lalu tibalah pada cerita yang belum pernah saya dengar.
Rabu, 29 Juni 2016
Sabtu, 25 Juni 2016
Tampil Anggun di Iklim Tropis Bersama Jenahara
Rabu, 08 Juni 2016
Mengejar Cinta
Sudah
lama saya berhenti nulis di blog ini. Sepertinya memang salah satu penyebab
utamanya adalah keinginan untuk menulis hal-hal yang “serius” mengingat
sekarang sudah memasuki lebih lima tahun dari seperempat abad umur saya. Saya
harus meninggalkan tulisan-tulisan pop dan beralih pada yang lebih serius dan
berbobot. Namun apalah daya, dengan kesibukan kerja di dua instansi membuat
saya kewalahan dalam menjalani hari-hari, hingga tak satupun tulisan dapat
terangkai selama hampir satu tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)