Melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi merupakan salah satu privilege bagi sebagian kecil remaja di Indonesia. Menurut data BPS, pada Maret 2023 hanya 10,15% dari penduduk Indonesia yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Sudah selayaknya untuk bersyukur bagi kita yang diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang tersebut.
![]() |
Melakukan pembelajaran di depan Gerbang situs Ratu Boko |
Namun, kesempatan belajar di perguruan tinggi dapat menjadi bumerang bagi kita ketika kita salah menentukan disiplin ilmu yang bakal kita tekuni. Kesalah pilih jurusan atau program studi tersebut sering dialami oleh mahasiswa disebabkan oleh tidak adanya tujuan ke depan saat menentukan pilihan Prodi. Dapat juga terjadi karena minimnya pengetahuan tentang Prodi-Prodi di perguruan tinggi.
Ketika mahasiswa mengalami "salah jurusan", ia akan kehilangan kenikmatan dalam proses belajar. Hal itu akan menyebabkan tidak adanya semangat juang untuk belajar dengan baik. Untuk menghindari hal tersebut, calon mahasiswa hendaknya mencermati Prodi yang akan dipilihnya. Hal itu dapat dilakukan dengan survey atau berkunjung langsung ke kampus, mencari informasi melalui laman resminya, atau dapat juga bertanya kepada teman yang sedang studi di perguruan tinggi.
![]() |
Proses Pembelajaran di Museum Trowulan |
Tulisan ini akan menjelaskan salah satu alternatif pilihan Prodi di perguruan tinggi, yaitu Prodi Sejarah. Kuliah di prodi sejarah menawarkan kesenangan yang unik, yaitu kesempatan untuk menyelami berbagai peristiwa sejarah dan memahami konteksnya. Kita akan belajar tentang peradaban, budaya, ekonomi, politik, dan berbagai aspek kehidupan manusia di masa lalu. Berikut beberapa keasyikan yang dapat dirasakan saat kuliah di prodi sejarah:
Menjelajahi Masa Lalu:
Di Prodi sejarah, kita akan belajar tentang berbagai peristiwa sejarah, mulai dari zaman kuno hingga zaman modern, dan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut membentuk dunia kita saat ini. Saat membaca buku-buku sejarah, jiwa kita seakan berjalan-jalan ke masa lalu, merasakan bagaimana kehidupan orang-orangnya, keadaan alamnya, dan budaya-budaya yang mungkin sudah tidak dapat kita jumpai pada saat ini.
![]() |
Di depan candi Sanggrahan |
Memperluas Pemahaman:
Di Prodi sejarah kita akan belajar untuk menganalisis peristiwa sejarah, memahami penyebab dan akibatnya, dan menarik pelajaran dari masa lalu. Saat kita melihat suatu kejadian dalam sejarah secara mendalam, kita mencoba memahami bagaimana peristiwa itu terjadi, siapa yang terlibat, latar belakang sosial, politik, ekonomi, atau budaya pada masa itu, dan bagaimana peristiwa tersebut berkembang.
![]() |
Dosen sedang menjelaskan arti dan makna setiap sudut Candi |
Perkembangan peristiwa tersebut pasti memiliki faktor-faktor pendorong yang memunculkan dampak tertentu baik dalam jangka pendek atau panjang. Dengan mengetahui sebab akibat tersebut kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan bisa mengambil nilai-nilai positif dari pengalaman masa lalu. Sejarah memberikan cermin bagi kehidupan masa kini dan masa depan
Menemukan Keterkaitan antar Peristiwa:
Kita akan melihat bagaimana peristiwa sejarah saling berkaitan dan membentuk sejarah yang lebih luas. Peristiwa-peristiwa sejarah tidak berdiri sendiri atau terjadi secara terpisah. Sering kali, satu peristiwa berkaitan erat dengan peristiwa lain, baik sebagai penyebab, lanjutan, atau konsekuensi. Dengan memahami keterkaitan antar peristiwa, kita dapat melihat gambaran besar alur sejarah secara menyeluruh. Kita dapat mengetahui bagaimana dunia bekerja.
![]() |
Mahasiswa belajar langsung di pelataran Candi Plaosan |
Menghargai Keberagaman:
Kita akan mempelajari berbagai budaya, tradisi, dan sistem nilai dari berbagai masyarakat di seluruh dunia. Peribahasa mengatakan, "lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya", setiap tempat memiliki ciri khas budayanya dan begitu juga dengan setiap jaman memiliki keunikan dan kekhasan dalam budaya, ekonomi, dan politiknya.
![]() |
Proses pembelajaran di area situs Goa Pasir |
Dengan belajar sejarah berbagai negara dengan berbagai jaman yang berbeda kita dapat mengumpulkan pengetahuan dan pemahaman akan budaya yang sangat beragam. Budaya-budaya tersebut terbentuk dari pengaruh situasi dan lingkungan saat itu. Pengetahuan-pengatahuan ini dapat membuka cakrawala pengetahuan kita, sehingga dapat membentuk kepribadian yang lebih toleran dan mudah menghargai perbedaan.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis:
Sumber utama sejarah dapat berupa dokumen tertulis, artefak, prasasti, dan sumber lisan. Dari sekian bentuk sumber-sumber ini tidak dapat secara langsung bercerita membentuk sejarah yang sempurna, akan tetapi pasti terdapat celah-celah dan lubang-lubang yang harus kita analisis dan tafsirkan sehingga dapat menggambarkan masa lalu dengan lebih akurat.
![]() |
Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN SATU belajar arkeologi di teras Candi Kalasan |
Proses tersebut mebutuhkan kejelian dan kecermatan, menggabungkan data, logika, dan imajinasi sehingga mempertajam pemikiran. Hal tersebut dapat melatih dan menigkatkan kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menilai informasi atau argumen secara logis, objektif, dan mendalam sebelum mengambil kesimpulan atau keputusan. Kita akan belajar untuk berpikir analitis, mengkritik informasi, dan membuat kesimpulan yang didukung oleh bukti.
Melatih Kemampuan Komunikasi:
Hasil riset-riset sejarah tidak hanya sebagai pengisi rak-rak perpustakaan, akan tetapi harus didesiminasikan dan disebarluaskan untuk dapat dibaca masyarakat luas. Hal tersebut menuntut kita untuk belajar bagaimana menyampaikan informasi sejarah secara jelas dan menarik, baik secara tertulis maupun lisan. Penyampaian sejarah dalam bentuk tulis maupun lisan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi kita.
Dosen sejarah mengisi liburan dengan melakukan pendakian ke Candi Dadi |
Memperluas Prospek Karir:
Lulusan sejarah memiliki berbagai pilihan karir, mulai dari menjadi guru, peneliti, jurnalis, hingga bekerja di museum, lembaga pemerintah, dan berbagai bidang lainnya. Untuk menjadi guru, meskipun dari Prodi sejarah dapat berprofesi sebagai guru. Hal itu dapat didukung dengan mengikuti Program Profesi Guru (PPG). Untuk menjadi jurnalis juga sangat mumpuni, karena mahasiswa sejarah sudah terlatih untuk menyampaikan gagasan secara verbal melalui lisan maupun tulis.
![]() |
Pembelajaran di halaman Candi Bajang Ratu |
Lulusan sejarah juga sangat berkompeten dengan profesi jual beli barang antik, karena juga akan mendapatkan wawasan sejarah micro yang mempelajari hal-hal peristiwa atau kisah-kisah kecil dalam sejarah yang di dalamnya mencakup benda-benda dan peralatan yang digunakan pada masa lalu. Dengan wawasan tersebut lulusan sejarah dapat bercerita lebih banyak tentang benda-benda antik sehingga menambah nilai historisnya yang juga dapat menambah nilai jualnya.
Memperoleh Pengetahuan yang Bermanfaat:
Pengetahuan sejarah dapat membantu kita memahami dunia di sekitar, membuat keputusan yang lebih baik, dan menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab. Pengetahuan yang kita dapatkan dari setiap jaman memberikan kita lebih banyak pengalaman hidup, dengan mengambil setiap hikmah dari setiap peristiwa yang kita pelajari dalam sejarah.
![]() |
Belajar di area pertapaan Goa Selomangleng Tulungagung |
Menikmati Suasana Akademis:
Belajar sejarah, kita tidak cukup hanya belajar di dalam kelas, akan tetapi kita harus turun ke lapangan untuk mencari data sebagai sumber sejarah. Kita akan berhadapan langsung dengan situs-situs cagar budaya, seperti candi, prasasti, dan lain sebagainya. Kita akan belajar lebih detail mengenai bentuk, fungsi, dan makna dari setiap cagar budaya yang kita pelajari. Kesenangan dan keasyikan belajar langsung ke sumber sejarah cagar budaya tidak hanya pada saat kita sampai pada tempanya, namun juga pada perjalanannya menuju ke sana.
![]() |
Dosen sedang memaparkan denah area Situs Goa Pasir |
Kalian juga akan menemui tokoh-tokoh sepuh (yang dituakan) dari sebuah masyarakat yang dianggap memiliki pengetahuan sejarah di setiap wilayah untuk melakukan wawancara ketika melalukan riset. Kita akan mendapatkan suasana yang berbeda dari perbincangan dengan tokoh-tokoh tersebut.
Bener juga sih manfaat dari belajar sejarah yaitu bisa menjelajahi masa lalu dan sekaligus belajar dari kehidupan masa lalu 😁
BalasHapusBetul mas, kadang yang di masa lalu lebih berharga dan bernilai daripada yang ada di masa kini.
HapusBaru tau ada prodi sejarah. Seru banget mas, apalagi aku slahsatu yang suka banget baca-baca sejarah. Sayangnya di JKT gak banyak pilihan, jadi dulu aku masuknya ke UBK.
BalasHapusTapi jadi inget qutes Bung Karno : Jasmerah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.
Ada beberapa redaksi, misalnya Prodi Ilmu Sejarah, Prodi Sejarah, Prodi Sejarah Peradaban Islam (Prodi sejarah di PTKIN), dan untuk pendidikan Prodi Pendidikan Sejarah.
HapusKuliah di jurusan yang bisa kita nikmati dan enjoy belajar di dalamnya tuh anugerah lain setelah bisa berkuliah. Sebagai pecinta sejarah pasti seru banget bisa belajar formal di jurusan yang sesuai, sayangnya di kotaku kampusnya belum mengakomodasi jurusan sejarah ini. Kalau ada pasti seru banget
BalasHapusSangat perlu disyukuri apabila Prodi yang kita pilih sesuai dengan keinginan hati, karena saya beberapa kali mendengarkan mahasiswa yang sadar tidak ada kecocokan dengan Prodi yang ia pilih setelah satu tahun berjalan. Menyakitkan. Hehe
HapusDuuuh mas, seandainya dulu tahu ada jurusan sejarah, aku mau kali masuk...
BalasHapusTapi pas milih sekolah, jujurnya papa yg paling mengatur semua. Sempet tuh aku kepengen banget kuliah jurusan perhotelan dan pariwisata, tp ditentang abis. Katanya mau jadi apa 😔. Akhirnya masuk akuntansi. Untung aku masih bisa ngikutin.
Mau masuk sastra, dimarahin juga. Dibilang, "kalo belajar BHS asing, papa kirim aja kamu ke negaranya, belajar LGS dari sana".
Padahal sastra bukan cuma bljr ngomong bahasanya, tp LBH dr itu. Makanya aku bebasin anakku utk pilih jurusan sesuai passion dia. Biar dia semangat belajarnya.
Suka banget Ama sejarah dr dulu. Makanya tiap traveling ke berbagai negara, aku pasti cari museum. Krn di museum aku bisa belajar banyak ttg sejarah suatu tempat atau peristiwa.
Btw mas, mau nanya. Kdg kan ada tuh para arkeolog atau sejarawan yg bisa paham tulisan di prasasti, pdhl di tulis dengan tulisan yg berbeda dr zaman skr. Itu gimana cara mereka menterjemahkan yaa? Maksudku prasasti itu biasa ditemukan di zaman modern saat dilakukan penggalian. Sementara orang2 yg paham tulisan itu pastikan sudah tidak ada. Jadi dimana referensi nya yaa?
Aku pernah baca juga arkeolog yg menemukan tulisan di Piramida di Mesir. Dan mereka berusaha mengartikan tulisannya. Krn udh terjadi ribuan THN lalu, tp penasaran cara mereka bisa paham gimana
Kebalikannya ya, aku dulu mau masuk akuntansi, namun dilarang dan akhirnya masuk jurusan sastra. Kalau untuk sejarah sepertinya lebih sulit karena harus menemukan fakta dari masa lalu, sedangkan sastra lebih ke fiksi yang memainkan imajinasi. Jadi kalau sejarah memahami fakta masa lalu, kalau sastra memahami makna dalam karya sastra yang sifatnya imajinatif.
HapusTulisan ini saya sarikan dari pengalaman teman-teman yang kuliah di jurusan sejarah. Kalau saya sih hanya penyuka benda2 antik, karena memiliki nilai sejarah.
Untuk dapat membaca tulisan di prasastri maupun artefak, terdapat ilmu khusus yaitu ilmu Paleografi, ilmu yang mempelajari aksara kuno. Aksara-aksara tersebut sebenarnya digunakan secara umum oleh masyarakat pada masanya, hanya saja berlajannya waktu bahasa tersebut mulai ditinggalkan dan hilang ditelan jaman. Meski begitu, masih terdapat sumber-sumber dan para ahli yang meneorikan asara tersebut menjadi sebuah aksara utuh yang membentuk bahasa. Sekali ketemu polanya, maka mudah untuk mempelajarinya.