Jawabannya hanya satu. Harga mesin tik murah meriah. Hal ini dapat kita ketahui dengan membandingkan harga mesin tik di luar negeri. Di Indonesia, harga mesin tik tahun '60 an ke bawah masih berkisar di bawah satu juta. Jika kita cek di situs jual beli luar negeri semisal Ebay atau Esty, di sana sudah dibandrol 2 juta ke atas. Bahkan di Indonesia sering kita jumpai mesin tik dengan kualitas bagus hanya dihargai 200-500 ribu. Padahal harga di Ebay sudah empat sampai enam juta rupiah.
Namun demikian, meski harga mesin tik murah meriah kita tidak bisa begitu saja membelanjakannya. Karena kebanyakan kodisi mesin tik di negeri ini sangat mengenaskan. Kita harus jeli dan hati-hati dalam memboyong mesin tik ke dalam lemari. Karena jika kita mendapatkan mesin tik dalam kondisi rusak akan sulit menemukan tukang servis dan spare partnya. Berikut ini beberapa tips supaya mesin tik yang kita beli sesuai dengan apa yang kita inginkan:
1. Menentukan ukuran mesin tik.
Dari segi besar kecilnya, mesin tik dibagi menjadi 3 macam. Mesin tik besar, sedang, dan kecil. Merk Olympia menggunakan singkatan ketiga jenis tersebut untuk menamai tipe mesin ketiknya, yaitu SG= Schreibmaschine Groß ("Mesin Ketik Besar"), SM= Schreibmaschine Mittelgroß ("Mesin Ketik Ukuran Sedang"), dan SF= Schreibmaschine Flach ("Mesin Ketik Datar"). Mesin tik besar biasa disebut dengan mesin tik standard, sedangkan ukuran sedang dan kecil disebut mesin tik portable. Ragam ukuran mesin tik tersebut didesain berdasarkan kebutuhan pengguna.
Mesin tik besar biasanya memiliki gandaran dan gulungan kertas yang lebih panjang sehingga dapat menampung kertas lebih lebar. Mulai dari kertas A4 sampai kertas Manila dapat terakomodir. Mesin tik jenis ini digunakan dalam satu tempat dan tidak untuk berpindah-pindah, banyak kita temui di perkantoran untuk keperluan administrasi.
Mesin tik ukuran sedang dilengkapi dengan kopor tapi masih berdimensi agak besar. Lebar gandaran biasanya mulai dari ukuran kertas A4 sampai A3. Mesin tik ukuran sedang masih memungkinkan untuk dibawa berpindah-pindah namun dengan bobot cukup berat, sekitar 5 sampai 10 kg.
Mesin tik dengan ukuran kecil didesain khusus untuk travelling dan jalan-jalan. Mesin tik jenis ini pasti dilengkapi kopor. Bentuknya tipis, ringan, dan mungil. Lebar gandaran hanya muat untuk kertas ukuran A4 atau Folio. Saking kecilnya, kopor mesin tik dapat masuk ke tas rangsel. Mesin tik ini cocok untuk dibawa nongkrong ke taman, restoran, kereta, atau tempat umum lainnya.
Perbedaan ukuran tersebut berpengaruh pada akselerasi dan tekstur pengetikan. Mesin tik besar, karena spare partnya besar akan memberikan tekanan lebih berat namun lembut, sedangkan mesin tik kecil memiliki karakter ringan tapi agak keras. Jadi sebelum memilih ukuran, harus kita tentukan terlebih dahulu akan digunakan dengan mobilitas tinggi ataukah hanya di satu tempat tertentu.
2. Menentukan tujuan mesin tik.
Tidak semua orang membeli mesin tik karena ingin dipakai mengetik. Ada juga yang membelinya untuk dijadikan sebagai salah satu perangkat interior ruangan. Ini juga harus kita hargai. Menggunakan mesin tik sebagai hiasan ruangan akan bermanfaat dalam memperkenalkan alat menulis ini kepada masyarakat luas. Untuk tujuan display, mesin tik tidak harus berfungsi sebagaimana mestinya. Mesin tik rusak berat-pun oke. Bahkan untuk menciptakan kesan klasik dan wingit, mesin tik penuh dengan bopeng dan karat akan tampak lebih estetik.
Sebagai bahan display, mesin tik ukuran besar lebih cocok karena memiliki variasi bentuk yang beragam. Karakternya yang besar dan menjulang ke atas akan lebih menarik perhatian orang-orang yang berada dalam tempat tersebut. Jika kita membelinya untuk mengetik atau difungsikan untuk menulis cerita atau surat cinta, maka fungsionalitas mesin tik harus menjadi prioritas utama. Untuk tujuan mesin ketik secara rinci dapat dibaca pada link; Fungsi Mesin Ketik.
3. Memeriksa fungsionalitas mekanik mesin tik.
Apabila kita membeli mesin tik untuk menulis, maka sisi fungsi harus menjadi perhatian utama. Secara garis besar rangkaian mekanik mesin tik dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian mekanik pada bodi dan mekanik pada gandaran. Untuk mengetahui fungsi mekanik pada bodi, pastikan semua tombol berfungsi. Semua tombol pada keyboard harus berjalan, dibarengi dengan gerakan gandaran bergeser satu persatu mengikuti hentakan tombol. Jika penawaran dilakukan melalui online, pengecekan bisa dilakukan dengan merekam mesin tik dengan menekan tombol satu persatu secara menyeluruh dan bergantian.
Kedua, mengecek fungsi mekanik gandaran. Pada gandaran terdapat beberapa yang harus kita pastikan berfungsi, yaitu gulungan kertas dapat diputar, pengaturan spasi berpengaruh saat pengait ganti baris ditarik, pengatur margin kertas dapat digeser ke kanan dan kiri, dan fungsi pengaturan tabulasi apabila ada.
Gangguan fungsi mekanik pada mesin tik dapat diakibatkan dari beberapa hal. Di antaranya adalah karat dan korosi, ada part yang patah atau hilang, dan tali penarik gandaran terputus. Karat tipis dapat diatasi dengan mengoleskan pelumas. Sedangkan part patah karena korosi atau jika ada part yang hilang, maka kita harus mencari mesin ketik sejenis yang rusak untuk diambil sparepartnya. Untuk tali gandaran yang putus dapat diatasi dengan menggantinya menggunakan tali lain (benang jahit sepatu atau senar).
4. Memeriksa spare part yang berbahan karet.
Pada mesin tik yang sudah berusia puluhan tahun, bagian-bagian yang berbahan karet harus kita cek kelenturannya. Pada umumnya karet-karet pada mesin tik tua akan mengeras bahkan pecah hingga hancur. Bagian karet pada mesin tik meliputi, dudukan (pangkon) mesin tik dan gulungan kertas. Karet gulungan kertas ini terdiri dari landasan kertas, dan karet kecil yang berada di bawah landasan kertas yang berfungsi untuk menjepit kertas sehingga dapat kita naikturunkan. Karet bagian bawah gulungan kertas jika sudah hancur tidak dapat menarik kertas masuk dan keluar gandaran. Ini harus benar-benar diperhatikan. Adapun karet landasan kertas apabila mengeras akan menimbulkan lubang pada kertas saat digunakan mengetik, dan tentu rasa tekanan tuts atau tombol akan lebih keras.
Dalam kasus karet gandaran, saya pernah memiliki mesin tik dengan kondisi karet kecil hancur. Sehingga pada saat servis digantikan dengan selang kecil karena ketidaktersediaan spare part. Selang tersebut dimodifikasi dan direkatkan pada tulang besi sehingga dapat menggantikan karet aslinya.
5. Memeriksa kelengkapan mesin tik.
Pada mesin tik ukuran sedang dan kecil, kopor menjadi salah satu hal yang penting. Kopor tersebut didesain untuk meletakkan mesin tik dengan aman. Dalam kopor pasti terdapat kuncian di bagian bawah untuk menahan mesin tik sehingga ketika terkena goncangan atau getaran ia tetap pada posisinya. Meskipun mesin tik jenis portable, tidak akan bisa kita bawa kemana-mana jika tanpa kopor. Memasukkan mesin tik langsung ke dalam tas akan menimbulkan kerusakan, terutama pada pengait gandaran yang umumnya berbentuk menjulang ke depan.
Kelengkapan yang perlu diperhatikan juga adalah terdapat beberapa mesin tik yang menjadikan gulungan pita sebagai bagian dari chasing atau bodi. Sehingga harus kita pastikan apakah masih ada atau tidak. Apabila penggulung pita hilang akan mempengaruhi bentuk mesin tik. Mesin tik yang menyatukan gulungan pita dengan bodi di antaranya Continental, Olympia Model 8, Remington Noiseless Model 7, dan Hermes Baby generasi pertama.
Untuk mengetahui kelengkapan alangkah baiknya browsing di internet terlebih dahulu mengenai mesin tik yang akan kita beli. Hal tersebut akan sangat membantu kita untuk membandingkan antara mesin tik yang akan kita beli dengan mesin tik dalam kondisi sempurna. Memeriksa kelengkapan tombol juga menjadi salah satu yang harus dicermati.
6. Menentukan spesifikasi mesin tik.
Berdasarakan pengamatan selama ini, terdapat beberapa varian mesin tik yang beredar di Indonesia. Berbedaan varian tersebut pada kelengkapan fasilitas yang dapat kita lihat melalui papan tombol atau tuts. Mesin tik yang khusus dipasarkan di Indonesia terdapat tombol Rp (Rupiah), biasanya terdapat pada mesin tik tahun 50 an ke atas. Untuk tahun 50 an ke bawah jarang kita jumpai. Ini tentu akan sangat penting bagi penulis di bidang ekonomi dan akuntansi. Selain tombol rupiah, juga terdapat mesin tik dengan papan tombol Jerman. Bukan berbentuk QWERTY, namun QWERTZ. Ini akan mengganggu jika kita terbiasa dengan papan tombol QWERTY.
Untuk mesin tik-mesin tik tahun 30 an ke bawah biasanya tidak dilengkapi dengan tombol tabulator. Kadang juga terdapat dalam satu type mesin tik terbagi menjadi dua versi, ada tombol tab dan tanpa tombol tab. Seperti pada mesin tik Olympia SM 1 dan 2 tanpa tombol Tab dan SM 3 dan 4 dengan tombol Tab. Mesin tik Torpedo 18 juga terdapat dua versi, dengan dan tanpa tombol Tab. Serta banyak lainnya.
7. Mentukan bentuk huruf.
Mesin tik memiliki beragam bentuk huruf. Dari segi besar kecilnya dibagi menjadi dua, yaitu jenis Pica dan Elite. Mesin tik dengan huruf Pica biasanya digunakan untuk menulis karya ilmiah. Huruf Pica adalah jenis huruf berukuran besar, di mana setiap satu inci ketikan menempati sepuluh hentakan. Sedangkan huruf Elite berukuran lebih kecil yaitu setiap satu inci ketikan memuat dua belas hentakan.
Selain dari jenis ukuran, huruf-huruf pada mesin tik juga terbagi menjadi dua, huruf tegak bersambung dan huruf tegak lurus. Mesin tik dengan huruf bersambung cocok untuk menulis surat, puisi, dan tulisan bebas lainnya, dan tidak cocok untuk menulis tulisan-tulisan formal dan administratif.
Selain tersebut di atas juga terdapat mesin tik dengan huruf sesuai dengan bahasanya. Di antaranya huruf hijaiyah, huruf kanji, huruf india, dan bahkan terdapat aksara jawa (meskipun hanya ada satu buah). Perbedaan huruf yang dimaksud di sini adalah perbedaan bahasa yang digunakan.
8. Mengecek keutuhan cetakan huruf.
Keutuhan besi cetakan huruf menjadi sangat penting jika mesin ketik yang kita beli akan digunakan untuk menulis. Mesin ketik-mesin ketik tahun tua, bentuk huruf pada besi cetakan biasanya mengalami penyok. Hal itu terjadi saat pengguna mengetik dengan cepat, kadang kala antar batang huruf mengalami benturan atau tabrakan. Semakin mesin ketik sering digunakan, maka semakin besar peluang mengalami benturan antar batang besi cetakan huruf. Besi cetakan huruf yang penyok akan menjadikan hasil cetakan tidak sempurna.
9. Memperhatikan warna dan kondisi cat.
Tampilan bodi erat kaitannya dengan warna dan kebersihan cat. Mesin tik-mesin tik di bawah tahun 60 an akan sangat istimewa jika dalam kondisi cat masih bagus. Terdapat juga penjual yang mengecat ulang mesin tik dengan warna-warna retro sehingga menjadi lebih indah. Namun demikian, beberapa orang biasanya lebih memilih mesin tik dengan cat original meskipun penuh bopeng dan sebagian karat. Kondisi cat ini juga perlu diperhatikan, karena untuk mengecat ulang beberapa mesin tik harus melakukan pembongkaran. Jika memang ingin tampil lebih bersih maka pilihlah mesin tik dengan kondisi cat masih bagus.
10. Menyesuaikan budget.
Meskipun harga mesin tik terbilang sangat murah, tetap memiliki berbedaan antara satu dengan lainnya. Apabila budget kita sangat terbatas, bisa membeli mesin tik buatan Jepang yang berbahan plastik. Itu akan sangat ekonomis, namun dipandang kurang astetis. Tentu dari segi fungsi akan lebih sempurna dari pada mesin tik dengan usia lebih tua. Mesin tik buatan Jepang biasanya diproduksi mulai tahun 70' an ke atas. Mesin tik Jepang yang sudah teruji kualitasnya adalah merk Brother.
Kalau budget agak berlimpah, maka alangkah baiknya membeli mesin tik-mesin tik keluaran Jerman, USA, Italia, dan lain sebagainya. Mesin tik keluaran negara tersebut lebih kokoh dan memiliki bentuk yang unik. Mesin tik yang diproduksi negara-negara terserbut di antaranya Olympia, Royal, Underwood, Continental, Remington, Hermes, Torpedo, dll.
Selain sepuluh hal tersebut di atas, terdapat juga pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat dicermati, namun hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah sering memakai mesin tik dalam aktifitasnya. Pertimbangan tersebut adalah karakter suara dan karakter tekstur tombol mesin tik. Apabila dicermati lebih jauh, suara mesin tik tidak akan sama antara satu merk dengan merk lainnya, bahkan satu tipe dengan tipe lainnya meski dalam satu merk. Begitu juga dengan keras lunaknya tombol-tombol yang berjajar di papan. Dua karakter tersebut hanya bisa dirasakan oleh orang yang sudah sering mencoba berbagai jenis mesin tik dari berbagai tipe dan merk. Semoga bermanfaat.
Nice
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus