MORFEM DAN KATA
KATA DISUSUN OLEH SATU ATAU BEBERAPA MORFEM
# Kata bermorfem satu => monoformenis
# Kata bermorfem lebih dari satu => polimorfemis
Contoh:
Amin sedang mengerjakan soal ujian itu.
5 monoformenis (Amin, sedang, soal, ujian, itu)
1 polimorfemis (mengerjakan = me (ng) + kerja + kan)
MACAM-MACAM PROSES MORFOLOGIS
1. Pengimbuhan (Afiksasi) => Pengimbuhan kata dasar pada awal, tengah, dan akhir. Alat pengimbuh adalah morfem terikat yang biasa disebut sebagai awalan, sisipan, dan akhiran.
Macam proses afiksasi adalah:
- Prefikasi
- Infiksasi
- Sufiksasi
- Sirkumfiksasi (Konfiksasi)
2. Coinage (invensi) => proses pembentukan kata yang sama sekali baru
Contoh: kleenext, xerox, aspirin, nylon
3. Akronim => kata yang terbentuk dari rangkaian kata-kata lain
Contoh: NATO (North Atlantic Territory Organization
ABRI (Angakatan Bersenjata Indonesia)
4. Borrowing => kata yang dipinjam dari bahasa lain karena tidak ada kata padanan dari bahasa peminjam.
Contoh: Alkohol (Arab), boss (Belanda), piano (Itali)
5. Compounding => gabungan dua kata terpisah yang membentuk satu kata baru
Pola pembentukannya dapat melalui dua cara:
a. Endosentris = unit gabungan yang terdiri dari dua unsur kata dari kelas yang sama
Contoh: bookcase => book (N) + case (N)
text book => text (N) + book (N)
b. Eksosentris = unit gabungan yang terdiri dari dua unsur kata dari kelas yang berbeda
Contoh: hotdog = hot (Adj) + dog (N)
pickpocket = pick (V) + pocket (N)
6. Blending => gabungan dari dua untuk membentuk kata baru (biasanya dilakukan pemenggalan)
Contoh: motor + hotel => motel
Contoh: motor + hotel => motel
breakfast + lunch => brunch
7. Clipping => pola pembentukan dengan memperpendek (memotong) kata yang lebih dari suku kata
Contoh: professor => prof
minibus => bus
8. Back formation => pola pembentukan kata baru (biasanya kata kerja) dari pemenggalan kata lain (biasanya kata benda)
Contoh: edit => editor
beg => beggar
9. Conversion => pola pembentukan kata dengan mengubah tingkatan kata menjadi kata kerja
Contoh: help dan water => bisa digunakan sebaga V atau N dalam kalimat
10. Antonomasia => proses pembentukan kata yang berasal dari nama orang atau tempat
Contoh: sanwich (nama orang)
hamburger (nama tempat)
INFLEKSI DAN DERIVASI
Proses morfologis (yang biasanya melalui proses afikasi) yang berfungsi untuk menentukan dan membatasi tugas gramatikal kata yang dibentuknya, terutama dalam memungkinkan kata itu berperan dalam kalimat atau dalam menandai hubungan sintaktik
A. Infleksi => proses afiksasi pada kata untuk menghasilkan kata baru tanpa mengubah tingkatan kata
Contoh (1) I saw a girl in the hall (N)
(2) I saw many girls in the hall (N)
(3) Er kauft ein Buch (N)
(4) Er kauft viele Bucher (N)
B. Derivasi => proses afiksasi pada kata untuk menghasilkan jenis kata baru
Contoh: Love (N) => lovely (Adv) => loveliness (N) => lover (N)
(Les + en) (V) => Leser (N) => Leserlich (Adj)
MORFEM DAN MAKNA GRAMATIKAL
Beberapa makna gramatikal dapat dikategorikan ke dalam:
1. Jumlah => makan tunggal dan jamak ditandai dengan sufiksasi
Contoh: student => students
Tasche => Taschen
muslimun (seorang muslim)
muslima:ni (dua orang muslim)
muslimu:na (orang-orang muslim)
2. Jenis => makna berkategori maskulin atau feminim ditandai dengan sufiksasi
Contoh: der Lehrer, die Lehrerin
kabir:un, kabi:ratun
3. Milik => penanda kepemilikan dalam bahasa Indonesia ditandai dengan afiks ku, mu, nya
Contoh: father's house, house of father
Annas puppe, Puppe von Anna, Zimmer des Houses
4. Waktu => meurut terjadinya suatu perbuatan: sekarang, lampau, akan datang, dst
Contoh: walk walked (have) walked (be) walking
macht machte (hat) gemacht
ikimasa ikimasita (pergi)
5. Aspek => bertalian dengan macam perbuatan: kontinuatif, progresif, inseptif, sesatif, dan repetitif
Contoh: memukuli, menciumi
(be) dancing, (have) eaten
6. Diatesis => menggambarkan hubungan pelaki dangan perbuatan
Macam diatesis adalah"
(a) aktif (apabila subjek yang berbuat
(b) pasif (apabila subjek menjadi tujuan perbuatan)
(c) reflektif (apabila subjek berbuat atas dirinya sendiri)
(d) resiprokal (apabila subjek yang lebih dari satu berbuat berbalasan)
(e) kausatif (apanila subjek menjadi penyebab perbuatan)
(f) trasitif (apabila perbuatan bertujuan)
Contoh diatesis: mencukur
memotong dicukur
dipotong bercukur
berhias
berpelukan
berpotongan menjatuhkan
mematikan menjatuhi
menjatuhkan
7. Orang => kategori makna seperti orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga dalam bahasa tertentu diunggpkan dengan afiks
Contoh (dalam bahasa Swahili):
wamempiga => mereka telah memukulnya
tumempiga => kami telah memukulnya
nimempiga => saya telah memukulnya
umempiga => kamu telah memukulnya
8. Modus => menggambarkan suasana psikologis suatu perbuatan yang ditafsirkan oleh pembicara
(a) indikatif/deklaratif: yang menunjukkan sikap objektif
(b) optatif: yang menunjukkan harapan
(c) interogatif: yang menyatakan pernyataan
(d) kondisional: menyatakan persyaratan terjadinya perbuatan
(e) imperatif: yang menyatakan perintah
Contoh (dalam bahasa Jawa):
tulisen (tulislah) bakaren (bakarlah)
simpenen (simpanlah) ajaren (ajarlah)
sapunen (sapulah) jaganen (jagalah)
Tahap Pembentukan Kata
dipertanggungjawabkan
tahap 1 tanggung + jawab
tahap 2 tanggungjawab + kan
tahap 3 per + tanggungjawabkan
tahap 4 di + pertanggungjawabkan