Kamis, 25 Januari 2024

Memilih Velg Retro untuk Corolla DX

Awal Januari 2023 lalu saya membawa pulang mobil pertama, yaitu Corolla DX tahun 1982. Mobil tersebut dua tahun pasca restorasi dikembalikan seperti standartnya. Namun ada yang sedikit membuat saya kurang cocok, yaitu dipasang velg R15 lebar belang 8/9 dengan ukuran ban 185/55. Hal ini membuat tampilan DX lebih gagah, namun dengan konsekuensi lebih keras dalam kabin dan berat disetir. Ukuran standart Corolla DX sendiri adalah R13 dengan lebar 6. Maka pertama kali yang saya pikirkan adalah mengganti velg dan ban. Mungkin pengalaman saya ini dapat membantu pembaca ketika ingin mengganti velg dan ban Corolla DX, karena ukuran velg dan ban akan sangat berpengaruh bagi tampilan.

Setelah saya telusuri dari berbagai sumber, sebelum memilih velg, kita harus menentukan model modifikasi yang kita inginkan. Jika melihat dari hal itu terdapat setidaknya tiga bentuk modifikasi Corolla DX yang ditunjang oleh ukuran velg dan ban. Tiga model tersebut adalah standart, rally, dan ceper.

Untuk standart kita bisa memilih velg ukuran R13 dengan lebar 5,5 atau 6 dengan ukuran ban 175/70, sebagaimana bawaan dari pabriknya. Untuk rally kita bisa memilih ukuran velg R14 atau R15 dengan lebar 6. Sedangkan untuk model semi ceper kita bisa memilih ukuran R13 dengan lebar 7 hingga 9. Menentukan ukuran velg dengan berdasarkan bentuk modifikasi yang dinginkan merupakan langkah pertama dalam memilih velg Corolla DX. Adapun jenis-jenis velg, berikut ini yang dapat menjadi pilihan:

1. Rally
Enkei Rally R 14 lebar 6
Bridgestone Vector R 14 lebar 6
Compotive R15 lebar 6
Las Vegas R14 lebar 6
Enkei Rally R14 lebar 6
Bridgestone R14 lebar 6


2. Ceper
Enkei Compe R13 lebar 8

Delta Mesh R13 lebar 8

TRD Tosco R13 lebar 8







Minggu, 02 Juli 2023

Mesin Ketik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Dimulai dari pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki, penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, hingga pembacaan naskah proklamasi adalah rentetan peristiwa yang mendebarkan, berapi-api, sekaligus menjadi gerbang awal kemerdekaan Indonesia.

Pada malam tanggal 16 Agustus 1945, setelah penyusunan teks proklamasi selesai, Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetiknya. Namun sayang sekali mesin ketik yang ada di rumah Laksamana Maeda (rumah yang ditempati untuk menyusun teks proklamasi) tersebut menggunakan huruf Kanji (huruf Jepang). Kemudian Laksamana Maeda menyuruh seorang staf Kaigun yang bernama Satzuki Mishima untuk meminjam mesin ketik ke rumah Kolonel Dr. Herman Kandeler, seorang kolonel angkatan laut Jerman (Kreigsmarine) yang berkantor di gedung KPM, Koningsplein.

Herman Kendeler pada sebuah foto yang diambil pada 1940 ketika usianya 39 (alifrafikkhan.blogspot)

Satzuki Mishima bersama Sayuti Melik berangkat dengan menggunakan Jeep dan setelah mendapatkan mesin ketik ia langsung kembali ke rumah Laksamana Maeda untuk menyalin naskah Proklamasi. Dalam pengetikan naskah proklamasi yang berupa tulisan tangan Soekarno tersebut, Sayuti Melik melakukan perubahan pada kata "tempoh" yang kurang baku diganti dengan kata "tempo". Ia juga merubah redaksi "wakil-wakil Bangsa Indonesia" menjadi "atas nama Bangsa Indonesia", dan menambahkan kata hari, bulan, dan tahun pada keterangan tanggal ditulisnya teks proklamasi, serta menambah nama Soekarno/Hatta untuk kemudian dapat dibubuhi tanda tangan.

Naskah asli Proklamasi yang berupa tulisan tangan hampir lenyap. Setelah diketik, tulisan tangan tersebut dibiarkan hingga sudah masuk tempat sampah. Namun lembar penting dalam perjalanan bangsa tersebut diselamatkan oleh B.M. Diah, seorang wartawan dan tokoh nasional yang turut menyaksikan perumusan teks proklamasi tersebut. Dia menyelamatkannya dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Hal tersebut sangat bisa dimaklumi mengingat rangkaian peristiwa penyusunan naskah proklamasi yang sangat menegangkan disertai semangat yang berapi-api, sehingga hal-hal kecil menjadi terlupakan. Selain naskah asli proklamasi yang hampir hilang, terdapat satu benda penting yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, yaitu mesin ketik yang digunakan Sayuti Melik dalam menyalin naskah proklamasi. Berdasarkan keterangan dan fakta di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, mesin ketik yang dipajang bukanlah mesin ketik asli yang turut dalam mengukir sejarah bangsa. Namun yang ada hanyalah mesin ketik pengganti dengan merk dan tipe yang disesuaikan dengan jamannya.

Saya mencoba menyocokkan merk dan tipe mesin ketik yang terpajang dalam diorama pengetikan naskah proklamasi pada Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Dari pengamatan terlihat bahwa mesin ketik yang terpajang adalah mesin tik jenis standart merk Underwood tipe SS. Dari pelacakan pada database mesin ketik, menunjukkan bahwa mesin ketik Underwood tipe SS diproduksi antara tahun 1946-1953 dengan rentang nomor seri antara 5230828 hingga 7270000. Dari sini jelas bahwa mesin ketik yang ada dalam museum bukanlah mesin ketik yang digunakan untuk mengetik teks proklamasi. Bahkan dari segi waktu juga tidak sesuai karena baru diproduksi pada tahun 1946. 

Mesin ketik yang saat ini dipajang di Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah jenis Underwood tipe SS dengan tutup bodi bagian depan dan samping dilepas.

Mesin ketik Underwood SS dengan tutup bodi lengkap.

Mesin ketik yang terpajang di museum dari arah belakang.

Mesin ketik Underwood SS dengan penutup bodi lengkap dari arah belakang.

Setelah digunakan untuk mengetik tidak ada keterangan mengenai mesin tik apakah dikembalikan ke Kandeler atau tidak, dan juga tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut karena dianggap tidak penting. Namun untuk saat ini sebagai saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia, mesin tik tersebut menjadi penting karena sebagai artefak yang bernilai sejarah. Tidak adanya keterangan pasti dan jarak waktu yang jauh menyulitkan siapapun yang ingin melacak keberadaannya. Terdapat upaya kecil untuk dapat menyibak gambaran mesin tik tersebut melalui kepemilikan dan keberadaannya.

Mesin tik tersebut pinjaman dari kantor Kriegsmarine. Kantor Kriegsmarine ini adalah markas dari kelompok U-boat yang disebut Monsun Gruppe. Monsun Gruppe merupakan kelompok serigala sebutan bagi kelompok U-boat Jerman (Wolfsrudel) yang unik. Karena kelompok ini adalah satu-satunya divisi dari Kriegsmarine yang beroperasi jauh dari Jerman sekaligus menjadi satu-satunya unit militer Jerman yang beroperasi bersama dengan unit-unit militer sekutunya Jepang. Monsun Gruppe bermarkas di Sabang, Penang, Jakarta dan Surabaya yang dioperasikan oleh Kaigun. Bersama Kaigun yaitu angkatan laut Jepang, mereka beroperasi di Samudera Hindia serta di laut-laut dan selat-selat di Nusantara. Setelah Jerman menyerah kalah, banyak U-boat di markas-markas Monsun Gruppe dialihkan kepada Kaigun. Contohnya U-219 dari Kriegsmarine dialihkan menjadi I-505 dari Kaigun, dan U-195 menjadi I-506 (Benny Ohorella: 2019). Hal ini menunjukkan bahwa mesin tik yang digunakan oleh Sayuti Melik adalah milik Angkatan Laut Jerman. 

Terdapat arsip yang dikeluarkan oleh kantor Kreigsmarine di Jakarta tertanggal 7 Mei 1945. Namun  ketika kita cocokkan dengan font dalam teks proklamasi terdapat perbedaan, terutama pada angka 7 dan 5. Coba bandingkan angka 7 dan 5 pada dokumen di bawah ini:
Surat yang dikeluarkan oleh Kriegsmarine di Jakarta

Naskah Proklamasi

Perbedaan bentuk font pada surat di atas dengan naskah Proklamasi dapat dimungkinkan, karena dalam sebuah kantor biasanya terdapat lebih dari satu mesin ketik sebagai alat tulis. Begitu juga dengan posisi kolonel Dr. Herman Kandeler sebagai  Leiter (pimpinan) Ustutzpunkt Djakarta (depot pendukung Jakarta) maka besar kemungkinan dia mendapatkan fasilitas mesin tik sendiri, yang biasanya berupa mesin tik portable (mesin tik yang berukuran kecil disertai dengan kopor atau tas). Dari posisinya sangat memungkinkan bahwa yang dipinjam untuk mengetik naskah proklamasi tersebut adalah mesin tik yang dipakai secara khusus sang komandan.

Berdasarkan penelusuran di internet, pada perang dunia II tentara Jerman menggunakan beberapa merk mesin ketik. Setidaknya dari segi tahun produksinya yang sejaman dengan kemerdekaan, terdapat dua merk mesin tik yang digunakan oleh angkatan laut Jerman yaitu Erika dan Rheinmetal. Hal ini diketaui dari mesin ketik yang masih tersisa dengan cap KriegsmarineKetika diamati lebih jauh terdapat mesin tik bertanda Kriegsmarine dengan font yang hampir sama yaitu merk Erika model 5/6/M/S yang diproduksi tahun 1928-1948 (londontypewriter.com). Apabila kita bandingkan bentuk huruf dan angka 5 dan 7 pada hasil ketikan dengan naskah teks proklamasi hampir sama.

Hasil ketikan mesin tik Erika dengan cap Kriegsmarine

Mesin tik Erika model M dari depan

Cap Kriegsmarine di bagian belakang mesin tik

Mesin tik Rheinmetal dengan cap Kriegsmarine di bagian samping
Tentara Jerman dengan mesin tik Erika
Mesin tik yang menyalin naskah proklamasi masih menjadi misteri hingga saat ini. Merk dan tipe juga belum diketahui. Apabila kita menemukan mesin ketik dengan cap Kreigsmarine di negara kita dengan tipe dan seri nomor produksi sebelum tahun 1945, ada kemungkinan mesin tik tersebut adalah milik Kreigsmarine yang berdinas di Indonesia di era kolonial. Hal tersebut akan lebih dekat akurasinya daripada mesin ketik Underwood SS, sehingga menjadi mesin ketik yang lebih layak dipajang di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Selasa, 23 Mei 2023

Lebih Baik Memukul atau Membentak Anak?


Anak-anak seringkali berperilaku buruk ketika mereka merasa bosan, muak, lelah, atau sedang menginginkan perhatian. Perilaku buruk tersebut dapat berupa marah-marah, menangis tantrum, memotong pembicaraan, pura-pura tidak mendengar, berbohong, bersikap tidak sopan, dan lain sebagainya.

Kita mungkin merasa terganggu jika anak-anak berperilaku buruk terutama ketika kita melakukan aktifitas seperti memasak, pergi belanja, melakukan pekerjaan, mengobrol dengan orang lain, dalam pertemuan keluarga, dan sebagainya. Sebagai orang tua, seringkali kehilangan kesabaran dengan perilaku anak tersebut. Ketika kesabaran sudah tidak ada, maka emosi tidak dapat dikendalikan lagi, sehingga orang tua dapat memukul dan memaki anak. Padahah memukul atau memaki, memiliki dampak besar bagi anak, di antaranya adalah:

1. Membuat anak takut dan merasa tidak aman, tidak disayangi dan sedih

2. Memberikan contoh yang buruk dalam menghadapi guncangan emosi

3. Mengajak anak-anak untuk memaki, memukul, dan mencemooh kawan-kawan mereka dalam lingkungan sekolah ataupun keluarga

4. Memotivasi anak untuk berbohong dan menyembunyikan perasaan mereka supaya tidak dipukul atau dimaki

Selain memberikan dampak secara langsung, memukul dan memaki anak-anak juga dapat membangun pengertian pada mereka bahwa:

1. Kekerasan adalah hal yang lumrah

2. Siapa kuat dan besar boleh memukul dan memaki yang lemah dan kecil

3. Orang dewasa bisa mengatasi konflik dan menyatakan otoritas melalui tindak kekerasan

Dari kedua respon atas perilaku buruk anak di atas, keduanya tidak ada yang menguntungkan bagi orang tua. Keduanya merupakan tindak kekerasan. Memukul adalah kekerasan fisik, sedangkan memaki termasuk kekerasan verbal. Hal itu berarti memukul dan membentak anak sama-sama berdampak negatif bagi anak. 

Jika kita mendapati diri akan memukul seorang anak, kita harus ingat bahwa anak-anak belajar dengan cara meniru perilaku orang tua. Jadi cara mengajarkan disiplin yang paling baik adalah dengan memberikan contoh yang baik bagi mereka. Ini berarti mengajak untuk berperilaku baik/terpuji dengan cara yang diharapkan, kemudian memuji mereka karena melakukannya.

Kemudian apa yang bisa kita lakukan jika kita mendapati diri akan memukul seorang anak? Pertama, menjauh dari anak, berikan waktu untuk bersabar dan berfikir tentang bagaimana cara merespon yang paling baik, lalu;

1. Bergegas kembali kepada anak dan jelaskan secara tenang mengapa kelakuannya tindak kita sukai

2. Tayakan kepada anak mengapa dia berperilaku demikian

3. Katakan kepadanya kalau kita tahu bahwa dia bisa berperilaku lebih baik dari itu

4. Katakan kepadanya kalau kelakuannya tadi membuat kita kecewa

5. Tanyakan kepada anak apa yang bisa kita lakukan supaya dia berperilaku lebih baik

6. Pastikan bahwa hukuman yang kita berikan adalah adil

7. Cari bantuan-kalau bisa, coba dibicarakan dengan orang lain.

Dengan usaha-usaha tersebut, kita secara tidak langsung mengajak anak untuk memikirkan setiap sesuatu yang pantas dilakukan dan yang tidak pantas. Di lain itu, dengan mengajaknya diskusi, anak akan terbiasa berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu.

Sabtu, 07 Januari 2023

Katalog Mesin Ketik Adler

Mesin ketik Adler diproduksi di Jerman dalam rentang tahun 1898-1979. Berikut ini adalah jenis-jenis mesin ketik Adler:

1. Adler 7
Diproduksi tahun 1898-1936

2. Adler 8
Diproduksi tahun 1902-1908

3. Adler 11
Diproduksi tahun 1909-1925

4. Adler 15
Diproduksi tahun 1909-1926
5. Adler 16 (Bentuk sama dengan Adler 15, pengetikan bisa dirubah)
Diproduksi tahun 1910-1918

6. Adler 17 (Bentuk sama dengan Adler 15, dengan keybord matematika)
DIproduksi tahun 1911-1932

7. Adler 25
Diproduksi tahun 1925-1928

8. Adler 30
Diproduksi tahun 1930

9. Adler 31
Diprosukdi tahun 1931

10. Adler 32
Diproduksi tahun 1931-1938

11. Adler 37
Diproduksi tahun 1937

12. Adler Favorit 1 dan 2
Diproduksi tahun 1935-1949

13. Adler Universal
Diproduksi tahun 1950-1962

14. Adler Universal 20
DIproduksi tahun 1965-1969

15. Adler Universal 39
Diproduksi tahun 1965-1968

16. Adler Universal 40
Diproduksi tahun 1969
17. Adler Universal 200
Diproduksi tahun 1972-1978

18. Adler Universal 390
Diproduksi tahun 1975

19. Adler Special
Diproduksi tahun 1951-1964

20. Adler Special (New Model)
Diproduksi tahun 1965-1973

21. Adler 21 Electric
Diproduksi tahun 1963

22. Adler 21d Electric
Diproduksi tahun 1974
23. Adler 151C/D Electric
Diproduksi tahun 1970

24. Adler Gabrielle 5000 Electric
Diproduksi tahun 1970-1979
25. Adler Gabrielle 2000 Electric
Diproduksi tahun 1973-1979

26. Adler Privat
DIproduksi tahun 1953-1957

27. Adler Junior E
Diproduksi tahun 1959-1961

28. Adler Junior 3
Diproduksi tahun 1963-1965

29. Adler Tippa
Diproduksi tahun 1959-1979

30. Adler Tippa 1
Diproduksi tahun 1959-1973

31. Adler Tippa S
Diproduksi tahun 1967-1976

32. Gabrielle 20
Diproduksi tahun 1966-1968

33. Gabrielle 10
Diproduksi tahun 1966-1979

34. Gabrielle 35
Diproduksi tahun 1966-1968

35. Gabrielle 25
Diproduksi tahun 1969-1979

36. Adler Contessa
Diproduksi tahun 1971-1979