Saya sangat bersyukur sekali ketika tahun 2018 lalu mengikuti Pendidikan Guru Taman Pendidikan Al-Quran (PGTPQ) metode An-Nahdhiyyah di desa Tiudan kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung. Tahun 2018 merupakan angkatan pertama PGTPQ An-Nahdhiyyah yang diselengarakan di kabupaten Tulungagung. Sebelumnya pendidikan tentang metode pengajaran baca tulis al-Qur'an dilakukan melalui pelatihan atau diklat antara 3-7 hari. Adapun PGTPQ didesain dan dilaksanakan seperti perkuliahan pada perguruan tinggi.
Di dalam PGTPQ, selain mempelajarai meteode pembelajaran baca tulis al-Qur'an juga mempelajari mata kuliah-mata kuliah pendamping yang diperlukan untuk pembelajaran baca tulis Al-Quran, seperti materi tentang sifat dan makharijul huruf, metode pembelajaran, psikologi pendidikan, manajemen pendidikan TPQ, adabul qiroatul Qur'an, dan lain sebagainya. Mata kuliah-mata kuliah tersebut dapat menunjang keberhasilan dalam penyelenggarakan pendididkan al-Qur'an.
Dengan tambahan-tambahan materi tersebut, PGTPQ dilaksanakan selama dua tahun, dengan progam tahun pertama tentang pembelajaran jilid 1-6 dan pada tahun kedua Program Sorogan al-Qur'an (PSQ). Untuk durasi perkuliahan dilaksanakan setiap hari minggu pukul 08.00-11.30 WIB dengan dua sesi materi, yaitu materi utama tentang pembelajaran metode An-Nahdhiyyah dan satu sesi tentang mata kuliah pendamping.
Yang menjadikan istimewa dari proses pembelajaran yang saya alami adalah untuk materi jilid diampu oleh al-maghfurlah Ust. Musthofa. Beliau adalah pengajar generasi kedua yaitu generasi setelah pendiri metode an-Nahdhiyyah yaitu Kiai Munawwir Kholid, Kiai Manaf, Kiai Mu’in Arif, Kiai Hamim, Kyai Masruhan, Kiai Syamsu Dluha dan Kiai Mardi yang ditempati pertama kali pembelajaran dengan metode An-Nahdhiyyah. Saat Kiai Munawwir Kholid masih aktif mengajar, Ust. Musthofa sering mengikuti beliau dan beberapa kali sempat menjadi badal di saat beliau berhalangan hadir. Sehingga bisa dikatakan dari segi sanad saya adalah generasi ketiga pendidik metode Baca Tulis Al-Qur'an An-Nahdhiyyah.
Dari pembelajaran tersebut terdapat catatan-catatan penting yang akan saya tuliskan di sini, setidaknya untuk pengingat bagi alumni-alumni PGTPQ dan pemerhati baca tulis al-Qur'an metode An-Nahdhiyyah.
1. Dalam pandangan metode An-Nahdhiyyah, tugas ustadz dan ustadzah ada tiga; pertama sebagai mualim (mengajar), kedua sebagai muadib (memberi contoh), dan ketiga sebagai murobbi ruh (mendo'akan santri-santri). Metode An-Nahdhiyyah selain mengedepankan pengetahuan juga mengedepankan bimbingan ruh.
2. Ciri khas Metode An-Nahdhiyyah
a. Adanya riyadhoh puasa dan bacaan wirid
b. Sistem Klasikal
c. Ustadz harus mengajar menggunakan stik sentuhan jiwa
3. Budaya di Mabin AN-Nahdhiyyah Lagitan, pembelajaran pertama pada santri baru di hari rabu adalah pengijazahan huruf hijaiyyah dengan cara disampaikan seluruhnya pada hari itu juga mulai dari huruf hamzah sampai huruf ya'. Teknisnya Ustadz mengucapkan dan santri menirukan.
4. Metode An-Nahdhiyyah menggunakan ketukan sebagai titian murottal, yaitu untuk menghitung panjang pendek bacaan. Sehingga ukuran panjang pendek bacaan lebih akurat.
5. Terdapat tiga tahapan dalam menjelaskan materi; (1) lobi suara, (2) pembetulan suara, (3) menjelaskan bentuk huruf. Ini berlaku juga dengan jilid dua dan seterusnya. Misalkan pada saat materi bacaan ikhfa', maka tahapan menjelaskan materi menjadi; (1) lobi suara (ikhfa'), (2) membetulkan suara bacaan ikhfa' santri, dan (3) menjelaskan teori ikhfa'. Begitu juga dengan materi-materi lainnya disampaikan dengan tahapan yang sama. Bahan lobi suara diambilkan dari baris pertama setiap halaman jilid.
6. Setiap jilid disertai petunjuk mengajar yang berisi tentang fokus materi, dll. Pada halaman materi terdapat keterangan penjelasan di bagian bawah untuk memudahkan ustadz dan ustadzah dalam menjelaskan materi.
JILID 1
1. Pada jilid satu, fokus pada pengenalan huruf-huruf hijaiyyah. Setiap menjelaskan huruf disertakan juga dengan penjelasan sifat dan makhrajnya.
2. Untuk makhraj-makhraj yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau Jawa maka dalam pembetulan huruf setiap santri diminta untuk mengulangi.
3. Penjelasan sifat huruf dapat diambilkan dengan membandingkan suara-suara hewan atau benda yang ada di sekitar kehidupan santri. Misalnya sifat-sifat huruf Syin sama dengan sifat suara ketika mengusir ayam.
4. Menjelaskan istifal dan isti'la'
JILID 2
1. Jilid dua pada halaman 1, 2, dan 3 adalah materi inti mengenalkan huruf-huruf sambung sedangkan halaman 4, 5, 6, dan 7 merupakan pengembangan dari materi halaman 1, 2, dan 3. Cara mengajarkannya dengan menulis beberapa contoh huruf pisah dan sambung di atas papan tulis. Pada saat latihan, tulisan kalimat dengan huruf terpisah dihapus sehingga tertinggal kalimat dengan penulisan huruf bersambung.
2. Materi yang dituju halaman 8 dan 9 adalah halaman 10
3. Halaman 12 cara menjelaskan harokat kasroh dengan mringis
4. Halaman 14 mulai menjelaskan harokat dhommah dibaca "U"
5. Dalam harokat dhommah maupun kasroh tidak dibedakan huruf isti'la' maupun istifal seperti pada harokat fathah
6. Halaman 21 mengenalkan fathatain
7. Halaman 23 mengenalkan kasrotain
8. Halaman 25 mengenalkan dhommatain
JILID 3
1. Pembagian ikhfa' menjadi tiga; ikhfa' hakiki, ikhfa' syafawi, dan ikhfa' bi makna jadid
2. Ikhfa' hakiki dibagi menjadi tiga; a'la (ت د ط), adna (ق ك), dan ausath (ث ج ذ ر س ش ص ض ظ ط)
3. Ikhfa' bi makna jadid seperti وَاسْتَغْفِره dan بِالْقِسْط
JILID 4
1. Dalam menjelaskan bunyi lam sukun pada alif lam harus benar-benar dibaca satu ketukan agak kendor, karena santri dalam membunyikan lam sukun dalam alif lam terlalu kendor bahkan sampai dua ketukan
2. Dalam menjelaskan bacaan Idzhar Halqi, disampaikan bahwa Idzhar adalah bacaan jelas satu ketukan tanpa dengung. Ciri-cirinya adalah jika ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tenggorokan. Nun sukun dan tanwin adalah bunyi hidung sedangkan huruf-huruf idzhar adalah huruf tenggorokan, maka bunyi keduanya tidak bisa digabung sehingga dibaca jelas.
3. Bacaan Mad Wajib dan Mad Jaiz Muttasil dalam praktiknya semua menggunakan 5 harokat/ketukan, hal ini untuk mempermudah santri mengingatnya
JILID 5
1. Sebelum ada keterangan baru dalam halaman, maka tidak ada materi baru
2. Semua huruf bertasydid dibaca satu ketukan kecuali nun dan mim bertasydid yang dibaca dengung dua ketukan atau ghunnah.
3. Semua mim sukun yang bertemu huruf hijaiyyah dibaca jelas, kecuali mim sukun bertemu dengan mim dan ba', maka dibaca dengung dua ketukan.
4. Untuk memudahkan penjelasan bacaan lafadz jalalah (الله), maka jika sebelum Allah berharokat di atas (fathah dan dhommah) maka dibaca tebal, tapi jika sebelumnya berharokat di bawah (kasroh) maka dibaca tipis.
JILID 6
1. Perpindahan dari ketukan menuju taghonni pada materi setelah halaman 10
2. Qolqolah yang pantulan hurufnya kembali ke tengah disebut sughro
3. Qolqolah yang kembali secara penuh disebut qolqolah kubro
4. Kata الدنيا tidak dibaca idhgham akan tetapi dibaca Idzhar Wajib karena dalam satu kata
5. Mad Thabi'i bertemu dengan tasydid dinamakan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol seperti ولا الضّالّين
6. Mad Thabi'i bertemu dengan sukun dinamakan Mad Lazim Klimi Mukhoffaf الآن
7. Hukum membaca Basmalah dalam al-Qur'an ada 4:
a. Wajib - ketika membaca surat Al-Fatihah karena basmalah adalah bagian dari Fatihah
b. Haram - permulaan surah Taubah
c. Sunah - selain permulaan surat Taubah dan Al-Fatihah
d. Makruh - ketika dibaca di tengah-tengah surah Fatihah
8. Macam-macam waqof:
a. Waqof Idhthitari
b. Waqof Ikhtiyari - dibagi lagi menjadi Tam, Kafi, Hasan, dan Qobih
c. Waqof Intidzari - waqof ketika berpindah qiro'ah
d. Waqof Muqarabah - ditandai dengan titik tiga
e. Waqof Ta'sif - Waqof yang sembarangan dan sembrono
9. Waqof Naql contohnya عَنْهُ diwaqofkan menjadi عَنُهْ dan khusus dalam Al-Qur'an dilarang waqof naql
Matursuwun, Uatdaz
BalasHapusAlhamdulillah swun ilmunya Ustadz,
BalasHapusMohon bimbingan bagaimana tuk lebih mmperdalam/mengerti ilmu2 yg Ustadz sampaikan.
Untuk memperdalam penguasaan materi bisa langsung ikut PGTPQ
HapusMungkin ada vidio tutorial tentang itu, buku2, ato seminar2.
BalasHapusKalo boleh tahu alamat Ustadz dimana..
https://www.youtube.com/watch?v=ChV-L337yEg&t=247s
HapusVideo di link atas dibuat oleh TIM Maarif NU Tulungagung bersama Ustadz Mustofa. Bisa di buka video-video lainnya di akun tersebut.
HapusAto kalo boleh tahu no. WA
BalasHapusSaya disini bpk Imam Buchori
BalasHapus*085606938958* mohon bimbingan ilmunya