Senin, 12 September 2016

Mesin Ketik Hermes 2000

Saya membelinya pada tahun 2014 dari Bandung melalui online. Pada awalnya, saya membeli mesin tik Hermes 2000 ini untuk saya pergunakan mengetik. Pada saat negoisasi harga, pemilik mengatakan normal, hanya saja tarikan gandarannya agak lemah dan karet landasan kertas sudah mengeras. Lalu saya berkonsultasi dengan tukang servis mesin tik di daerah saya dan mengambil kesimpulan bahwa (1) kemungkinan ada per yang putus atau daya pegasnya lemah, (2) untuk karet landasan kertas pada gandaran yang kondisinya sudah mengeras (jika untuk mengetik bisa melubangi kertas), bisa dibuatkan lagi di daerah Surabaya. Akhirnya mesin tik tersebut saya boyong dengan harga Rp. 1.500.000,- termasuk biaya kirim.

Setelah kiriman barang sampai di rumah, mesin tik langsung beralih tangan pada tukang servis. Nah setelah diperiksa ternyata kerusakan bukan pada per, tapi ada satu buah gigik (gerigi bulat) kecil yang rompal giginya, tepatnya berada di bawah gandaran. Tukang servis tidak mampu memperbaiki, kecuali ada mesin tik sejenis untuk dikanibal (ditukar sparepartnya) dengan mesin saya tersebut. Sangat dimaklumi, karena mesin tik Hermes 2000 versi ini dibuat pada tahun 1930an sehingga sulit menemukan sparepartnya.

Kemudian saya mencari mesin tik sejenis di internet dan mencari informasi-informasi mengenai tukang servis mesin tik kuno yang masih aktif. Dari pencarian tersebut saya banyak berkenalan dengan mesin tik merk Hermes lainnya. Ada sebuah situs milik penggemar mesin tik dari Australia, yang menurutnya kelebihan mesin tik ini adalah pada suaranya ketika dibuat mengetik; seperti suara letupan senapan.

Dari situs tersebut saya juga mendapatkan informasi bahwa Hermes 2000 sendiri terbagi menjadi 3 macam model yang berbeda. Namun kesemuanya sangat jarang ditemukan, kecuali versi ketiga. Saya belum pernah melihat secara langsung kedua jenis Hermes 2000 lainnya, apakah gigik di bawah gandaran itu sama atau berbeda. Jika dilihat dari bentuk bodi yang tidak sama, kemungkinan sparepartnya juga berbeda. Situs tersebut saya terjemahkan, untuk membaca lebih lanjut silakan buka di sini.

Setelah lama sekali mencari, akhirnya saya menemukan mesin tik sejenis yang masih berfungsi dengan baik, kecuali karet landasan kertas juga sudah mengeras. Mesin tersebut milik seseorang di Semarang. Kondisinya normal, warna hitam pekat dengan cat lecet-lecet parah karena pemakaian dan usia. Sayang sekali, harganya juga luar biasa; Rp 1.350.000,-. Akhirnya saya urungkan niat untuk membelinya, karena jika mesin itu saya beli untuk memperbaiki mesin tik saya, total penghabisan biaya bisa lebih dari Rp. 3.000.000,- termasuk memperbaiki karet landasan kertas yang sudah mengeras.

Akhirnya dengan berat hati mesin tik tersebut saya lepas, dengan harga yang sama sebagaimana saya membelinya tahun lalu yaitu 1.500.000 termasuk ongkos kirim. Bagi saya kondisi mesin tik ini sangat istimewa. Saya menduga, kerusakan gigik terjadi sejak lama, dimana kondisi mesin tik belum banyak digunakan, sehingga sampai sekarang di usia sekitar 85 tahun kondisi fisiknya masih sangat baik. Berikut foto-foto sebagai penjelas lebih lanjut mengenai kondisinya;

Tampak dari depan


Samping Kanan


Samping kiri


Tuts


Gandaran

Pengukur kertas terbuka


Gulungan pita dari plat logam


Bawah gandaran sebelah kanan


Bawah gandaran sebelah kiri


Bagian bawah


Gigik yang rompal (tengah)


Bagian belakang


Mesin tik di atas kotak

3 komentar:

  1. mungkin bisa dijual ke orang yang suka mengumpulkan barang2 kuno , biasanya dibeli dengan harga mahal

    BalasHapus
  2. barang udah lama banget nih... barang antik... mending di jual ke orang pengkoleksi barang antik deh...

    BalasHapus
  3. Selain pengoleksi barang antik, kayaknya juga harus punya amunisi untuk meminangnya dan memperbaikinya. Hehehe..
    Barangnya mulus banget, dan kalo tombol tuts ditekan, suaranya menghentak-hentak. Sayang tidak bisa digunakan.

    BalasHapus