Salah satu persoalan yang dihadapi siswa saat lulus adalah kesulitan dalam memilih jurusan atau program studi di perguaruan tinggi. Kesulitan tersebut disebabkan kurangnya perencanaan studi lanjut yang seharusnya sudah dirancang jauh-jauh hari. Dari beberapa mahasiswa ketika ditanya kenapa memilih program studi (Prodi) tertentu, mereka menjawab karena ikut teman, bahkan juga ada mahasiswa yang memilih Prodi karena nama Prodi tersebut tidak asing di telinganya. Hal ini dapat diibaratkan kita naik bis tanpa tau ke mana arah yang akan kita tuju.
Dampak dari kurang tepatnya dalam memilih Prodi adalah kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Kurangnya motifasi belajar dapat menyebabkan kurang efektifnya proses belajar di perguruan tinggi, bahkan dapat sampai drop out (DO). Oleh karena itu pemilihan Prodi atau jurusan yang akan diambil calon mahasiswa harus diperhatikan.
Menurut Susilowati, S.Psi (2008:23) terdapat tiga kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam memilih jurusan;
1. Siswa yang multitalenta
2. Siswa yang tidak tahu kelebihan, bakat, dan minatnya
3. Siswa yang hanya memiliki satu talenta yang menonjol
Sebagai orang tua, dan guru, terutama guru BK sebaiknya memiliki kepekaan terhadap kelompok siswa tersebut.
Anne Roe mengatakan bahwa sebenarnya pemilihan Prodi atau jurusan mencerminkan orientasi dasar pribadi yang berasal dari kebiasan-kebiasaan orang tua dalam mengasuh anak. Oleh karena itu sebagai orang tua atau guru perlu memegang beberapa prinsip dalam membantu anak memilih Prodi atau jurusan di perguruan tinggi, yaitu:
1. Menganjurkan anak untuk memilih Prodi atau jurusan yang sesuai dengan cita-citanya. Karena pada hakikatnya pemilihan jurusan adalah memilih cara atau jalan untuk menuju apa yang akan dicita-citakan. Ini adalah pondasi utama dalam menentukan Prodi atau jurusan.
2. Menganjurkan anak untuk memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuannya. Belajar di perguruan tinggi, selain membutuhkan dana juga membutuhkan kegigihan dan kekuatan pikiran. Memilih jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan pikiran, rentan mengalami drop out (DO)
3. Mempertimbangkan antara Prodi atau jurusan yang dipilih dengan kemampuan finansial orang tua. Untuk hal ini sebenarnya dapat disiasati dengan memilih perguruan tinggi yang lebih murah.
Setelah Prodi atau jurusan ditentukan, maka orang tua atau guru dapat menganjurkan anak untuk mencari tahu informasi yang akurat mengenai jurusan tersebut. Informasi yang penting di antaranya adalah menentukan universitas, mempelajari kurikulumnya, prospek karir, dan lain sebagainya.
Apabila Prodi atau jurusan sudah ditentukan, maka kita dorong anak untuk belajar guna persiapan tes masuk dan lain sebagainya. Jika persaingan di Prodi yang dipilih cukup ketat, maka dapat ditambah dengan mengikuti kursus persiapan masuk ke perguruan tinggi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar