Mencari rumput di musim kemarau, seperti mengais sisa hujan di terik mentari. Meski itu ia pantang menyerah. Mengabdikan jiwa dan raga pada alam. Ia sudah menerobos batas-batas kehidupan. Lihatlah topinya yang merah putih, tidak lagi terkungkung di gedung sekolahan, tapi dengan gagah berani ia mencoba menaklukkan kehidupan.
Pernahkah kita merenungkan, kalau daging-daging yang kita makan di pesta, diperah dari jari-jari kecil anak desa.
Photografer: Mahmat Widyantoro
Narator: Mochammad Faizun
Narator: Mochammad Faizun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar