Selasa, 27 Desember 2011

Keringnya ladangku, kosongnya karungku.


Mencari rumput di musim kemarau, seperti mengais sisa hujan di terik mentari. Meski itu ia pantang menyerah. Mengabdikan jiwa dan raga pada alam. Ia sudah menerobos batas-batas kehidupan. Lihatlah topinya yang merah putih, tidak lagi terkungkung di gedung sekolahan, tapi dengan gagah berani ia mencoba menaklukkan kehidupan.
Pernahkah kita merenungkan, kalau daging-daging yang kita makan di pesta, diperah dari jari-jari kecil anak desa.

Photografer: Mahmat Widyantoro
Narator: Mochammad Faizun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar